Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Gerakan Nasional dan Asta Cita jadi agenda Rakernas Pemuda Katolik

Jakarta (Antara) – Administrasi Pusat Pemuda Katolik (PP) di Pertemuan Perburuhan Nasional (Rakenas), diadakan dari 25 hingga 27 April 2025 di Grand Forest Hotel, Bogor, membawa agenda utama “Gerakan Nasional untuk Gerakan Muda dan Lelang Katolik yang disebutkan dibandingkan dengan Indonesia EMAS 2045”.

Read More : Masyarakat berangsur pulang dari gelar griya di Istana Presiden

“Agenda utama kami adalah komitmen kolektif dari organisasi yang akan secara aktif terlibat dalam pembangunan nasional melalui pekerjaan kolaboratif, strategis, dan berkelanjutan yang nyata,” kata sekretaris PP pemuda Katolik Lorensius Purba, dalam pernyataannya yang diterima pada hari Jumat.

Lorensius juga menjelaskan bahwa Rakeernas 2025 dirancang sebagai momen konsolidasi nasional untuk menggabungkan langkah -langkah semua lukisan Sabang ke Merauke untuk menemukan Program Lelang CITA, yang menjadi arah pengembangan jangka panjang negara menuju emas Indonesia.

“Katolik muda berpartisipasi tidak hanya sebagai organisasi regenerasi, tetapi juga sebagai mitra pemerintah strategis di berbagai sektor prioritas,” katanya.

Dia memberi contoh, seperti yang dilakukan dengan Komisi Disabilitas Nasional, organisasi ini secara aktif mendorong kepatuhan terhadap hak -hak penyandang cacat dalam pendidikan, gereja dan dunia kerja, serta manajemen langsung dari berbagai kasus pelanggaran hak -hak disabilitas di berbagai wilayah.

“Di bidang perlindungan sosial, diyakini bahwa umat Katolik muda adalah mitra strategis pekerjaan di BPJ melalui Program Jaminan Sosial Indonesia (Perisai),” kata Lorensius.

Dukungan untuk program pemerintah juga tercermin dalam kolaborasi strategis dengan BKKBN melalui Program Kencana yang bangga, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga dan mengurangi angka kekalahan kesalahan, terutama di daerah 3T.

“Tidak hanya itu, komitmen untuk melindungi pekerja migran masih diperkuat melalui sinergi BP2MI, serta kolaborasi dengan manajemen umum masyarakat untuk bantuan hukum dari Pusat Penjara dan Penahanan, serta peningkatan literatur keuangan melalui sekolah pasar,” katanya.

Lorensius juga menambahkan, kali ini pertemuan kerja nasional menjadi giliran penting untuk gerakan yang lebih strategis dan terukur.

“Pertemuan kerja nasional ini bukan hanya rutinitas suatu organisasi, tetapi titik awal untuk mengutip entitas lelang di tingkat cabang. Kami ingin lukisan Katolik muda di seluruh Indonesia untuk bergerak ke arah yang jelas dan peran nyata dalam pengembangan,” katanya.

Ketua Komite Manajemen Rokerna Bondan Wicakono menambahkan bahwa pertemuan kerja nasional tahun ini adalah bentuk baru dari paradigma baru dalam organisasi yang memprioritaskan kolaborasi, inovasi, dan kerugian silang.

“Kami mendorong organisasi untuk naik ke tingkat berikutnya, tidak hanya secara internal tetapi juga relevan dan berdampak pada publik,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *