Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPK tekankan arah hasil pemeriksaan pada belanja yang efektif

Jakarta (Antara) – Anggota I dari Agen Audit Tertinggi (BPK) Nyoman Adhi Suryadnyana mengatakan bahwa hasil ujian harus mengarah pada biaya yang efektif, menurut harapan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mengalahkan Inspeksi Semester (IHP) dari tahun 2024.

Read More : Bulog catat stok beras di NTT capai 19 ribu ton

“Sesuai dengan harapan Presiden di IHPS Jompluch Cermonimion untuk semester pertama 2024, hasil dari pemeriksaan BPK harus mengarah pada biaya yang efektif, yaitu biaya yang mampu menciptakan lapangan kerja, yang dapat diciptakan, yang dapat diukur yang mampu menarik investasi dan Badan Pertukaran Luar Negeri (BNN) 2024 Jakarta, Kamis, Kamis.

Untuk mengakui harapan ini, Nyoman menekankan bahwa investigasi BPK menggunakan pendekatan penelitian berbasis risiko, sehingga penguji dapat mengalokasikan sumber daya secara efisien dan untuk menawarkan gambaran yang luas dan untuk mencapai kinerja negara sesuai dengan visi dan misi yang dijelaskan.

Selain itu, setiap penguji BPK didorong untuk mengikuti pendekatan pemikiran berbasis solusi dalam analisis dan penyediaan solusi untuk setiap masalah yang ditemukan.

Pada kesempatan ini ia mengatakan bahwa penyelidikan oleh LK BNN 2024 bertujuan untuk memberikan pendapat tentang kesesuaian LK dengan fokus pada berbagai bidang penting. Berdasarkan kepatuhan dengan Standar Akuntansi Negara (SAP), kesesuaian pengungkapan informasi, kepatuhan terhadap undang -undang dan peraturan, efektivitas sistem kontrol internal.

Sebagai berikut pada hasil penelitian sebelumnya, ia tetap ke BPK melalui analisis risiko yang lebih luas. Hasil analisis menyatakan bahwa implementasi anggaran untuk BNN adalah risiko, termasuk potensi masalah dengan barang dan modal dan implementasi mekanisme tahun keuangan (Rp.),

“Berdasarkan alokasi risiko, fokus dan tujuan inspektorat tidak menyatakan pendapatan negara bagian (PNBP), biaya karyawan, pengeluaran barang, biaya investasi dan aset dan saham,” katanya.

Anggota BPK I juga menjelaskan bahwa peran inspeksi yang paling penting sebagai sistem pengawasan internal (APIP) pemerintah sangat penting untuk mengikuti proses peningkatan berkelanjutan.

“Pemantauan bagian dalam sangat mendesak karena akan dapat mengendalikan seluruh proses dari awal hingga akhir. Itulah sebabnya penelitian BPK selalu mempromosikan penguatan peran APIP melalui kerja sama dan koordinasi untuk menjamin pemerintahan yang baik,” kata Nyoman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *