Banda Aceh (Antara) – Harga tanaman kering (GKP) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) di Provinsi Tanaman Padi Aceh, Musim Tanaman Rendengan ditempatkan oleh pedagang dengan harga Rp6.200 per kilo atau di bawah Pemerintah (HPP).
Read More : DEN perkuat kemitraan RI-China dengan prinsip “mutual trust”
Kepala Kantor Diskon Pertanian dan Makanan Abdya Handri Yadi di Blangpidie mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa harga budidaya petani ditempatkan oleh pedagang lebih rendah dari HPP.
“Ya, memang benar, harga GKP di pertanian selama musim panen adalah sekitar Rp6.200 (per kilo), jauh lebih rendah dari HPP,” katanya.
Dia mengatakan bahwa harga rendah pada gandum disebabkan oleh bulg lokal bahwa GKP belum diserap untuk harga menurut HPP yang sekarang RP6.500 per kilo.
“Bulog dibenarkan karena mereka tidak memiliki lebih kering (tingkat pertanian). Sementara anggota bebas Abdya dan daerah sekitarnya tidak ingin bekerja dengan mereka,” katanya.
Handri menjelaskan bahwa bulog sekarang menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat sehubungan dengan penyerapan tanaman padi di pertanian.
“Dari hasil konfirmasi, mereka mengakui bahwa bulog sekarang menunggu kebijakan pemerintah pusat lebih lanjut tentang masalah ini,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Pabowo Subianto HPP telah memantapkan dirinya di seluruh Indonesia sehubungan dengan pasokan diri. Namun, dengan harga rendah GKP di pertanian, dipastikan bahwa petani akan menderita kerugian yang cukup besar.
“Situasi ini sangat menakutkan. Kami berharap para pihak yang dimaksud akan segera mengambil langkah -langkah untuk memastikan harga pembelian yang lebih baik, jadi kami tidak kehilangan uang,” kata Yusuf, seorang petani di Kecamatan Kecamatan.
Dia juga meminta bulog untuk menemukan solusi langsung untuk mengadopsi gandum petani sesuai dengan HPP sebagai instruksi presiden.
Petani berharap bahwa bulog dan kotamadya akan dapat mengambil tindakan segera untuk mengatasi harga biji -bijian dan mempertahankan sumur petani di Abdya.
“Anda berharap ada kebutuhan untuk upaya yang cepat dan relevan, jadi ekonomi kita menjadi lebih buruk,” katanya.
Leave a Reply