Jakarta (Antara) – Türkiye Santoso Laudi Santosu mengkonfirmasi 25 pertemuan komunitas ekonomi ekonomi, Malaysia, Malaysia, Malaysia, pada hari Minggu, Malaysia, pada hari Minggu.
“Ekonomi global berisiko lebih banyak risiko dalam kebijakan komersial,” kata tim tubuh Santosu dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh Jakarta pada hari Minggu.
“Saya ingin menekankan negosiasi diplomatik dan pre -emptive yang hebat, mengurangi perasaan negatif, penyimpangan komersial, dan mempertahankan stabilitas ekonomi global,” lanjut Menteri Perdagangan.
Dia mengatakan dalam pertemuan regional, dalam pertemuan regional, mereka adalah berbagai diskusi dengan mitra dan mitra pedesaan.
Pertama -tama, dalam hal hubungan eksternal, itu harus menjadi pendekatan ganda yang menggabungkan diversifikasi mitra komersial dengan penggunaan berbagai perjanjian perdagangan bebas yang dimiliki oleh ASEAN.
Sementara itu, dalam hal Asia, pendalaman integrasi regional diperlukan untuk mempercepat inisiatif prioritas, seperti Konvensi Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).
Para menteri Dewan Direksi menyambut Perjanjian Komersial Komersial Asia (ATIGA) dan ASEAN ASEAN (KTT) (KTT) (KTT) untuk masuk konferensi.
Asyan diharapkan untuk memperdalam komitmen integrasi untuk secara signifikan meningkatkan perdagangan perdagangan domestik.
Kedua, pentingnya mengamankan wilayah Asyan tetap bermanfaat dan kompetitif. Tahun ini datang dengan semangat kepemimpinan Malaysia, yang merupakan “totaliterisme dan keberlanjutan.”
Menurutnya, kesenjangan yang meningkatkan persaingan internal berisiko untuk mengambil peluang untuk merestrukturisasi rantai pasokan global.
Tubuh menambahkan: “Sinergi, kerja sama, dan kesatuan Asia sangat penting tentang tantangan saat ini dan ekonomi masa depan. Kita dapat mengatasi tantangan multi -dimensi ini dan membuka orang Asia, yang lebih fleksibel dan makmur.”
Leave a Reply