Jakarta (Antara) – PT Bank Negara Indonesia (PERSO) TBK atau secara efektif menyambut keputusan Bank Indonesia (MS) untuk mengurangi suku bunga atau MS dengan 25 poin utama (BPS) menjadi 5,50 persen.
“Kami benar -benar menyambut penurunan normal 25 bps menjadi 5,50 persen untuk para penguasa penguasa di Indonesia saat ini.
BNI menganggap bahwa ada tiga alasan utama yang mendukung penurunan normal, yang merupakan penguatan nilai tukar rupeh, inflasi yang dipertahankan sesuai dengan tujuan MS, dan penurunan ekonomi domestik.
Pada saat yang sama, MS juga membungkam kebijakan makropurudenik untuk mendukung likuditas bank sambil menanggapi penurunan pinjaman dan pendanaan pihak ketiga (PDB).
“Dengan Ms Fall, kami memperkirakan bahwa tingkat SRBI akan turun lebih jauh dari posisi terakhir 6,47 persen (tingkat SRBI selama 12 bulan),” katanya.
Selain itu, kelanjutan saat ini, pengurangan dua tingkat dapat mengurangi hasil SBN karena prospek aliran mata uang asing dan kemungkinan mentransfer dana SRBI karena obligasi pemerintah.
Nilai tukar Rupeah juga diharapkan tetap konsisten jika risiko dunia tidak berubah, diikuti oleh penurunan persyaratan valuta asing setelah pembayaran dividen dan musim pembayaran utang pada bulan April dan Mei.
“Kami juga melihat kemampuan untuk mengurangi suku bunga bank, di mana pengurangan bunga uang akan terjadi terlebih dahulu diikuti oleh pengurangan bunga pinjaman,” hari ini ia menambahkan.
Berbicara di depan, BNI memperkirakan bahwa ada penurunan 25 bps lagi hingga akhir tahun dan pertukaran catatan tetap tetap konsisten.
MS melalui Dewan Gubernur (RDG) pada Mei 2025 berlangsung pada hari Selasa (5/20) dan Rabu (5/21) memutuskan untuk mempersingkat tingkat bunga normal atau minimal 25 poin utama (BPS) menjadi 5,5 persen.
Deposit suku bunga turun 25 bps menjadi 4,75 persen. Demikian pula, tingkat bunga pusat pinjaman yang diputuskan untuk turun 25 bps sebesar 6,25 persen.
Leave a Reply