JAKARTA (Antara) – Polisi di pelabuhan Tanjung Priok (Polres) mengkonfigurasi konspirasi palsu yang melakukan tindakan kriminal tahun 2023.
“Kami telah menangkap empat orang yang memainkan peran memperbaiki dan menjual segel palsu yang AA (35), I (40), ed (31) dan da alias w (54) dan 2.463 segel palsu,” kepala Portung Portung Priok Akbp Martuasah H memasuki Jakarta pada hari Selasa.
Dia mengatakan bahwa empat pelaku dituduh berdasarkan bagian 25 hukum no.
Juga, 253 Buku Hukum Pidana (KUHP) dituduh melakukan gaji atas tindakan kriminal palsu dan mengancam tujuh tahun penjara.
Penangkapan ini dimulai dengan patroli dunia maya oleh Unit Kriminal Khusus (Crimus) (Satreskrim) dari Polisi Pelabuhan Tanjung Priok, yang menerima penjualan palsu yang akan dikirim pada hari Sabtu (24/5) Tanjung Priok.
Kemudian polisi melakukan penyelidikan untuk memperbaiki segel palsu dan menemukan seorang tersangka AA di kantor karavan Bojong Gede (Bekasi) (27/5)
Karakter AA telah menjual lembar segel RP standar. 10.000 dan total 50 buah dengan harga Rp. 200 ribu. Namun, jika harga resmi dijual seharga RP. 500 ribu.
Dari pengakuan AA yang dituduh, ia membeli segel dari tersangka dan pendiri pertama Cisalak Square di Depok, Jawa Barat.
Pidana ditangkap pada hari Selasa (27/5) yang menjual lembaran segel yang terdiri dari 50 keping standar Rp10 ribu dengan harga 100.000 rp.
“Penjahat membeli produk palsu dari karakter ED yang ditangkap pada hari Selasa (5/27) yang menjualnya dengan lembar segel palsu yang berisi 50 buah dengan harga 50 ribu RP,” katanya.
Menurut pengakuannya, karakter Ed membeli produk palsu untuk karakter, Alias โโW. Setelah penyelidikan, para pelaku ditangkap pada hari Selasa (10/6) di Perum Grand Vista Cikarang di Jalan Anggrek Serang Baru Bekasi, Jawa Barat.
“Pidana ini menjual lembar segel seharga 10.000 rp, dan penjahat mengambil langkah ini dari tahun 2023,” katanya.
Penjahat digunakan untuk beroperasi
Pencetakan yang dapat memberikan meteran cocok dengan alam.
Dari pengakuannya, karakter telah mencetak lima gol perangko yang dijual seharga 5 juta rp secara oral dan dengan biaya produksi oral RP2 juta.
“Kesaksian yang dilindungi adalah 2.463 lembar 10 ribu rp dengan 123.150 potongan palsu yang nilainya mencapai 1,2 miliar rp,” katanya.
Leave a Reply