JAKARTA (Antara) – Ekonom senior dan pemimpin penelitian, dan sekuritas telah diperintah oleh Aria Visnubroto bahwa ada koleksi kompleks (CSPI) di tingkat global berbagai emosi di Bursa Efek Indonesia.
“Berbagai emosi yang menyebabkan CSPI dikoreksi oleh IDX, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina,” kata Arya yang berkuasa ketika Antara menghubungi Jakarta pada hari Senin.
Dia kemudian melanjutkan, kebijakan Presiden AS Donald Trump, yang kemungkinan akan meningkatkan inflasi AS, yang menyulitkan Fed untuk memotong Fed Fund (FFR).
“Emosi perang komersial, kebijakan Trump yang mungkin sulit untuk dikurangi dalam inflasi AS dan FFR,” kata negara.
Dia melanjutkan bahwa JCI dipengaruhi oleh perasaan pertumbuhan ekonomi global, terutama Cina dan dolar AS, yang masih kuat dibandingkan dengan negara lain.
“Memperlambat pertumbuhan global, terutama Cina, dolar AS, yang masih tinggi,” kata penguasa.
Sementara itu, ia mengatakan di negara itu bahwa sulit untuk menemukan faktor -faktor positif yang dapat mempertahankan JCI, di mana berita itu lebih negatif.
“Sulit untuk menemukan faktor -faktor positif di negara ini, termasuk berita yang memiliki lebih banyak masalah negatif,” kata negara bagian itu.
Dia menekankan bahwa hampir tidak ada perasaan positif dari luar negeri dan di pasar domestik yang dapat mempertahankan penguatan CSPI saat ini.
“Tekanan pada JCI berlanjut, karena hampir tidak ada perasaan positif baik di negara ini maupun di luar indeks,” kata negara bagian itu.
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia telah mengumumkan tarif 25 % untuk semua impor baja dan aluminium pada hari Senin (10/2).
Selain itu, Trump juga mengungkapkan bahwa tarif tambahan akan diterbitkan pada hari Selasa (11/2) atau Rabu (12/2), yang dapat membatasi kemungkinan pengurangan dalam nilai referensi Fed.
Pada hari Senin (10/02), JCI menutup 94,44 poin atau 1,40 persen, di 6648.14, di 6.648.14. 45 saham terkemuka atau indeks LQ45, di sisi lain, menurun sebesar 11,62 poin atau 1,48 persen menjadi 773,26.
Frekuensi perdagangan pasar saham terdaftar dengan 1.294.000 transaksi dan sahamnya adalah 17,11 miliar dan RP11 53 triliun. Sebanyak 206 saham meningkat, 427 saham menurun dan 322 saham tidak bergerak.
Leave a Reply