Jakarta (Antara) – Berhasil menyita bukti dalam bentuk 23 ribu tagihan palsu dengan nilai nominal Rp 100 ribu, dengan pemberitahuan rotasi sindikat dan kasus uang palsu.
Pada hari Kamis, Komisaris Komisaris Komisaris Haris Komisaris Haris Komisaris Haris Komisaris Haris Komisaris Haris Komisaris Haris Akhmad Jakarta, “kami mengambil uang palsu, 21 unit printer (mesin cetak), pencetakan layar, dan banyak lagi.” “
Menurutnya, polisi Tanah melindungi delapan orang yang tugasnya dalam uang palsu.
Haris mengatakan bahwa dari para tersangka, MS, BI, E, BBU, BS, IS, DS dan LB telah berhasil menyita banyak item yang digunakan sebagai bukti, dengan inisial.
Untuk dosis uang palsu, katanya, dengan 23 ribu keping dengan nilai nominal Rp 100 ribu, juga dengan tagihan 15 dolar AS dengan 100 dolar.
“Karena ini uang palsu, jadi kita tidak bisa menyebutkan sedikit nomor tapi tentu saja nomor ini lebih dari 23 ribu keping.”
Sejumlah bukti bukti ketika konferensi pers ditampilkan di Jakarta pada hari Kamis (10/4/2025). Antara/Kherul Ijan Haris menambahkan, selain uang palsu, 21 printer, penghitung uang, laptop, ponsel, tinta, pemotong kertas dan banyak lagi juga telah ditangkap di pesta mereka.
Sebelumnya, polisi mengatakan pengumuman uang palsu -membuat pabrik di Bogor, Jawa Barat, dimulai dengan temuan tas belakang di Stasiun Stasiun Tanah Labang (KRL).
“Ada tas lemah yang tersisa di mobil kereta,” kata Harris.
Menurutnya, pihak berwenang pada awalnya curiga dengan isi tas belakang di dalam mobil dan kemudian menunggu item pemilik.
Haris berkata, “M.S. Setelah pemilik awal () 45), ditemukan bahwa tas itu berisi Rp 100 ribu sekte palsu mencapai Rp 316 juta.
Leave a Reply