JAKARTA (Antara) – Menteri Keuangan (Menteri Keuangan) Sri Muryani Indrawati percaya bahwa negara -negara lain bersaing dari peningkatan level rendah Indonesia.
“Dalam inflasi inflasi karakter saat ini dengan dibandingkan dengan tanah ASEAN dan G20, yang telah melakukan banyak wilayah cemburu,” kata Sri Malyan dalam Forum Investasi Mandiri 2025.
Menurutnya, tingkat inflasi yang rendah adalah hasil dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang aktif dalam menstabilkan harga. Ketika datang ke fiskal, misalnya, dengan memberikan insentif dengan otoritas lokal, yang dapat mengendalikan peningkatan tersebut.
Kebijakan fiskal juga memainkan peran penting dalam stabilisasi dan harga makanan daun, termasuk nasi, ayam, telur.
Menteri untuk ketersediaan makanan keuangan untuk seluruh keluarga tidak diremehkan, karena ini sangat penting yang menentukan kualitas pelanggan. Tidak hanya ketika datang ke pertumbuhan, tetapi juga bahwa setiap keluarga memiliki sumber daya untuk dimakan di atas meja.
Itu juga optimis dan upaya kontrol juga menjelaskan mengapa tingkat pertumbuhan di Indonesia dengan beberapa jumlah kemiskinan dan waktu luang.
“Kombinasi pertumbuhan ekonomi tertinggi, harga yang stabil atau kenaikan rendah, dan penurunan pengangguran dan kemiskinan luar biasa, jarang di negara lain,” katanya.
Menurut seorang menteri keuangan, banyak negara dapat unggul dalam beberapa aspek pertumbuhan ekonomi, tetapi kurang berhasil dalam mengendalikan peningkatan. Ada juga orang -orang yang berhasil menekan kemiskinan, tetapi dengan mengorbankan wajah -wajah lain.
“Untuk mencapai pertumbuhan tinggi, peningkatan rendah dan kemunduran dan kemiskinan yang menurun pada saat yang sama hal yang luar biasa,” katanya.
Tingkat inflasi Indonesia terdaftar pada 0,76 persen (tahun / tahun / tahun) pada Januari 2024 dan tingkat kemiskinan adalah 8,57 persen pada September 2024.
Leave a Reply