Jakarta (Antara) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotjo menekankan bahwa apresiasi Presiden Prabowo Subianto untuk tim nasional sepak bola Indonesia bersifat pribadi dan tidak mencerminkan perlakuan khusus dari olahraga tertentu.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga menanggapi banyak kritik, termasuk kritik dari mantan seniman bela diri nasional Lindswell Kwok, yang menyebutkan kesenjangan penghargaan dan melampaui bantuan pembiayaan atletik setelah mengalahkan pemain tim nasional Indonesia Cina dengan 1-0 di Piala Nasional Indonesia.
“Ini adalah bentuk apresiasi pribadi terhadap sejarah presiden yang diukir dengan tim nasional. Kita harus mengakui bahwa mereka telah menginvasi proses tertinggi dalam kualifikasi Piala Dunia. Tetapi itu tidak berarti bahwa olahraga lain diabaikan.”
Dia menambahkan bahwa fokus Pabowo pada olahraga telah diperluas, tidak terbatas pada sepakbola.
Sementara ia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Pabowo juga menyatakan penghargaan pribadi untuk semua kuota Indonesia di Olimpiade 2024 di Paris, termasuk atlet dan pelatih berbagai olahraga, kata Ditto.
“Saya telah melihat pertama -gawi bagaimana dia tiba -tiba memberikan penghargaan kepada semua kuota Indonesia di Paris. Itu tidak dapat dilaporkan secara umum, tetapi itu adalah fakta. Dia benar -benar peduli dengan olahraga.”
Ditto juga menekankan bahwa tujuan pemerintah Prabowo-Gibran adalah untuk meningkatkan kinerja Indonesia dalam tiga acara besar di Asian Games, Olympic Games dan Piala Dunia.
“Tentu saja akan ada apresiasi dan bonus bagi siapa saja yang menulis sejarah di Olimpiade Asia dan Olimpiade. Tidak ada keraguan bahwa pemerintah pasti akan menerima hadiah.”
Ditto menanggapi keluhan tentang kesenjangan dalam pengobatan Antartolken, dalam keyakinan bahwa ini hanya bisa menjadi masalah perseptual. Menurutnya, banyak olahraga telah menerima dukungan dan perhatian dari pemerintah dan presiden.
“Faktanya, Presiden Pabowo memiliki banyak kontribusi konkret di bidang olahraga. Dia secara aktif mengembangkan menunggang kuda, polo dan bahkan membangun fasilitas pelatihan (pusat pelatihan) di Bekasi,” katanya.
Ditto mengatakan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga saat ini memiliki hak istimewa dalam alokasi anggaran Pelat Nasional. Ini adalah modal penting untuk mendukung pengembangan jangka panjang dan untuk meningkatkan kinerja atlet Indonesia di tingkat internasional.
“Kementerian Pemuda dan Olahraga Alhamdulillah menjadi salah satu kementerian swasta yang menerima anggaran pelatihan nasional untuk atlet. Ini adalah bukti tingkat keseriusan ketika mendukung semua olahraga,” katanya.
Leave a Reply