Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Apindo dorong perbaikan skema “outsourcing” lindungi pekerja formal

Jakarta (Antara) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mendorong peningkatan outsourcing atau transfer energi ke Indonesia untuk melindungi pekerja resmi agar tidak beralih ke pekerjaan informal yang tidak memiliki keselamatan dan keselamatan kerja.

“Jangan biarkan outsourcing berhenti, mereka akan pindah ke informal sehingga mereka tidak dilindungi,” kata Presiden Apindo Bob Azama pada hari Jumat, yang ia temukan di Jakarta di Jakarta.

Menurut Bob Azama, skema outsourcing pekerja tidak selalu negatif, karena aturan tersebut terutama memastikan perlindungan tenaga kerja dan keamanan hukum pekerja.

Namun, itu tidak menolak kerugian dari skema outsourcing, tetapi ini dapat ditingkatkan tanpa menghilangkan skema, karena ini dapat mempengaruhi pekerja di negara ini.

“Jika Anda telah menjadi pekerja informal, siapa yang mengendalikan upah minimum? Siapa yang mengendalikan BPJ?”

Dia juga mengatakan bahwa sistem outsourcing yang kuat dapat memiliki dampak positif pada ekonomi di negara ini, misalnya di India, yang dikenal sebagai penyedia outsourcing teknologi dunia, dan Filipina sebagai outsourcing di sektor betis dan perawat.

“Kami mati outsourcing, kami meningkatkan perlindungan, keahliannya membaik, sehingga mendapat gaji yang layak,” katanya.

Sebelumnya, Badan Statistik Pusat (BPS) mendaftarkan sedikit peningkatan pangsa pekerja informal di Indonesia pada bulan Februari 2025. Di sekitar 86,58 juta orang atau 59,40 persen dari total populasi kerja.

Pada konferensi pers di Jakarty pada hari Senin (5/5), pemimpin BPS Amelia Adinegar Windasanti mengatakan peningkatan ini terjadi paling banyak dari meningkatnya penduduk yang berusaha membantu tanpa pekerja mobil.

Menteri Menteri (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa rencana untuk menghapus outsourcing atau mentransmisikan pekerja adalah bentuk perawatan negara untuk pekerja.

“Ya, ini adalah teman pertama, kita harus melihat, seperti yang saya katakan, jawaban presiden Indonesia Prabovo Subiano, bahwa ini adalah kecemasan yang mencerminkan aspirasi kepemimpinan serikat pekerja,” kata Yasierley.

Dia melihat bahwa praktik outsourcing di daerah itu menyebabkan banyak masalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *