Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dedi Mulyadi optimistis di tengah hilangnya potensi pajak Rp30 triliun

BANDUNG (ANTARA) – Gubernur Java Dedi Mulyadi Barat optimis bahwa pajak mobil akan meningkat di pusat untuk memprediksi hilangnya potensi RP30 triliun kebijakannya untuk menghilangkan semua hutang dan denda 2024 dan tahun -tahun sebelumnya.

“Mengapa Anda harus mengorbankan bagian belakang triliun RP30? Sebaliknya, saya melihat ke belakang, mereka tidak membayar karena mereka tidak bisa. Dan di masa depan, itu akan menjadi lebih baik,” kata Dedi di Bandung, Jumat.

Dedi menekankan bahwa meskipun kehilangan pajak potensial dari dua mobil yang diadakan dan empat tempat untuk tinggal dari Jawa Barat, mereka yang dikumpulkan, karena ia melihat kembali pada penyebab hutang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun hebat, Dedi tidak mengakui bahwa ini perlu dilakukan dan percaya bahwa pendapatan pajak mobil akan meningkat di masa depan.

Bahkan, jika tidak dipaksakan, Dedi mengakui bahwa dia khawatir masyarakat akan lebih berhutang budi, tetapi bahkan tidak dibayar.

“Pada akhirnya, lebih banyak ditumpuk. Alih -alih tidak lagi terbayar, saya suka lupa,” katanya.

Selain itu, Dedi percaya bahwa kebijakan menghapus hutang pajak benar bagi kerumunan besar pembayar pajak untuk membayar kendaraan bermotor.

“Hari ini, kantor Samsat (sistem manajemen satu atap satu atap) terlalu ramai, meningkat 30-40 persen,” katanya.

Sementara dia percaya bahwa pendapatan PKB akan meningkat secara signifikan dengan kebijakan utang PKB. Namun, penduduk diharuskan membayar pajak kendaraan untuk memperbarui waktu yang sah untuk pajak mobil mulai Maret 2025 – 6 Juni 2025.

“Saya yakin pendapatan pajak kendaraan bermotor untuk sisa tahun ini akan meningkat sebesar 30 %,” katanya.

Pendapatan Area Jawa Barat (Bappena) telah mencatat peningkatan pembayaran pajak menjadi 100 % pada hari pertama pemindahan kendaraan bermotor, kelima (3/20).

Faktanya, hanya dalam 1,5 jam, dari pukul 08.00 hingga 09.30, Java Barat mencatat bipenda 10.555 unit, dengan jumlah yang diterima sekitar 4,4 miliar rp.

“Kenaikannya hingga 100 persen,” kata kepala Bipenda Java Barat Dedi Tedifik, Kamis (3/20) mengatakan.

Untuk menghindari menunggu di kantor Samsat, Bipena West Java telah menyiapkan aplikasi layanan Samsat Jawara yang lancar.

“Bapenda telah meramalkan bahwa semua karyawan bersedia memberikan layanan terbanyak, infrastruktur dan infrastruktur sudah cukup,” kata Dedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *