JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus menawarkan kesempatan bagi direktur presiden DKI Agus Haryoto Widodo Bank untuk menyelesaikan masalah bank.
“Ini adalah perusahaan BUMD dan juga harus beroperasi secara profesional,” kata staf khusus dari Urusan Komunikasi dan Sosial Chico Hakim ketika dia berada di Balai Kota Jakarta pada hari Rabu.
Saat ini, direktur presiden DKI Bank (CEO) masih diberikan untuk menyelesaikan masalah dengan bank.
Mengenai demonstrasi yang dibuat oleh beberapa orang di depan kotamadya Jakarta sejak Selasa sore (15/4), kata Chico, sejauh ini Dkirta Pramono Anung Wibowo hanya meminta DKI Bank Amirul Wikakssono (itu).
“Ya, dia bersemangat, jika kita berada di perusahaan, apa masalah dalam pemisahan, ya, berulang kali. Yang harus dianggap bertanggung jawab adalah itu,” katanya.
Dia telah mengambil tindakan dengan Bank of Bank of Bank DKI Amirul Wikaksono. “Yang kedua adalah bahwa ada proses, bank DKI juga membersihkan,” kata Chico.
Yang paling penting, kata Chico, orang tidak perlu khawatir karena uang mereka masih disimpan di DKI Bank pasti aman.
Dari kemarin hingga sore ini, sekelompok massa yang disebut “Axis Youth for the Truth” mengembangkan tindakan damai dengan menempatkan adegan di trotoar di depan kotamadya Sakaki, jaket pusat.
Mereka membuat tindakan ini sebagai bentuk protes untuk kesalahan manajemen DKI Bank. Ada tiga adegan yang berukuran 210x240x130 cm (cm) di Tosca biru, yang disusun di trotoar.
Beberapa peserta tindakan tampaknya tenang saat berbicara satu sama lain. Yang lain menulis hati di selembar kertas dan naik ke permukaan panggung.
Salah satu panggilan yang ditulis dalam dokumen menyatakan “Menyelidiki masalah DKI Bank, menghapus kepala eksekutif DKI Bank, pastikan kami tidak menghancurkan kami, kami ingin menginap.”
Tidak hanya itu juga menunjukkan tiga spanduk putih yang ditulis dalam semprotan merah, dengan persyaratan seperti “Definisi Direktur Demonstrasi DKI”, “menghapus direktur terkemuka DKI Bank dan” Action Pacific of DKI Bank “.
Juru bicara Action Ahmad Setiawan mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas layanan aplikasi seluler bank seluler DKI Banking, Jakaku Mobile, yang baru -baru ini memiliki masalah.
“Kami hadir di sini berdasarkan kerusuhan oleh publik, oleh pelanggan dari DKI Bank sendiri, yang merasa frustrasi oleh DKI Bank,” kata Ahmad.
Dia mengklaim, langkah damai ini diambil di depan balai kota karena dia ingin segera mentransfer permintaan ke gubernur jaket Pramono Anung, yang memiliki kekuatan untuk menghapus presiden DKI Bank.
Leave a Reply