JAKARTA (Antara) – Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, pada hari Rabu (1/1) mengeluarkan peringatan ketat, menyatakan bahwa Israel akan mengintensifkan operasi militernya di Gaza, jika Hamas tidak menyetujui kontrak untuk melepaskan sandera “segera”.
Dalam sebuah pernyataan publik, Katz mengatakan bahwa jika Hamas tidak mengizinkan sandera Israel untuk dibebaskan, kelompok itu akan menjadi “serangan dengan intensitas yang tidak pernah terjadi dalam gas untuk waktu yang lama.”
Xinhua, dikutip pada hari Kamis di Jakart, menekankan bahwa tentara Israel akan “meningkatkan dan mengintensifkan” upayanya untuk kamp -kamp pejuang di Gaza sampai sandera dilepaskan dan Hamas “tersingkir”.
Negosiasi melalui Qatar, Mesir dan Amerika Serikat telah berhenti karena masalah serius, termasuk kelanjutan penangguhan senjata. Hamas mencoba memperpanjang gencatan senjata, sementara Israel bersikeras hak untuk melanjutkan kegiatan militer jika mereka melihat ancaman keamanan.
Poin lain dari perdebatan adalah permintaan Hamas untuk menarik pasukan Israel dari Gaza, yang ditentang Israel perlunya melanjutkan kehadiran militer untuk mempertahankan kontrol keamanan.
Serangan yang dipimpin oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023 menyebabkan penculikan sekitar 250 warga sipil dan tentara, di antaranya diyakini bahwa sekitar 100 dari mereka disimpan dalam gas. Serangan Israel lainnya memiliki dampak negatif pada zona kasa, menyebabkan pemusnah massal, kelaparan dan penyakit universal, dan menyebabkan setidaknya 45.540 kematian, menurut pejabat kesehatan dalam gas.
Leave a Reply