IKN (Antara) – Deputi untuk organisasi pembiayaan dan investasi IKN Agung Wicaxo, Perubahan Pajak Tambahan Tambahan (PPN) meningkatkan daya tarik modal dari 12% menjadi 12 persen (IKKN), karena ada beberapa promosi pendapatan.
“Kami memiliki diskon pajak (diskon pajak) di IKKN, ya,” Agung, Nusantara Capital, Kalimantan Timur, Jumat.
Dia mengatakan bahwa berita PPN pada Januari 2025 tidak akan mempengaruhi pengembangan berita sesuai dengan peningkatan 11 persen menjadi 12 persen.
Selain itu, Agung mengatakan bahwa orang yang tinggal dan bekerja di IKKN memiliki rangsangan Pajak Penghasilan (PPH) 21.
“Jika Anda kemudian menjadi ibu kota, saya tinggal di sini, saya menang di sini, dan kemudian pembayaran PPH 21 tanpa pembayaran pajak,” katanya.
Oleh karena itu, Agung melihat bahwa 12 persen PPN adalah kesempatan untuk menjadi lebih menarik daripada daerah lain untuk IQKK.
“ICN adalah tempat yang lebih menarik daripada berbagai insentif dan daerah lain di Indonesia. Peluang (peluang), ya,” katanya.
Pertumbuhan yang diharapkan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) secara resmi dilanjutkan oleh Pemerintah. Rasio ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Pada saat yang sama, pemerintah sedang mengembangkan paket stimulasi ekonomi yang ditujukan untuk enam aspek, yaitu rumah tangga, karyawan, emmes, industri tenaga kerja, mobil listrik dan hibrida dan properti.
Menteri Keuangan Sri Muliiani Indlawati telah dikembangkan sebanyak mungkin untuk memberikan keseimbangan antara informasi ekonomi dan kontribusi paket stimulasi.
Namun, reaksi rakyat meragukan keputusan pemerintah, dengan mempertimbangkan kompres lebih lanjut dari peluang ekonomi masyarakat. Masyarakat harus tetap ingin membatalkan pemerintah 12 persen dari pemerintah.
Leave a Reply