Jakarta (Antara) – Jenderal Sachunteen (Ketum) dari Pusat Bola Basket Indonesia
Menurut para siswa siswa yang diselenggarakan oleh DBL dan Indonesia, sangat berguna dalam pengembangan suku -suku muda dari banyak daerah.
“Saya menghargai DBL, Indonesia, yang diperkirakan merupakan cakrawala di Attathers, sebuah Indonesia muda.
Jelaskan bahwa kompetisi bukan hanya kompetisi bola basket antar sekolah. Tetapi juga mencoba mencoba dan menciptakan industri bola basket (rumput)
Penjelasan tambahan dari kompetisi adalah simbol yang jelas dari penggalian DBL untuk menciptakan peluang untuk menciptakan peluang dan mengkonfirmasi ekosistem bola basket.
“Saya berharap bahwa bakat kecil ini akan terus tumbuh dan peluru yang dapat diandalkan diblokir di masa depan,” katanya.
Pada saat yang sama, dari 17 tahun terakhir, Liga Bola Basket (DBL) tentang janji temu adalah ukuran DBL dan DBL. Akhirnya, DBL Camp 2025, diadakan pada 29 April hingga 4 Mei.
Dalam hal ini, siswa laki -laki berusia dua puluh dua tahun -yang sudah lama dari Aceh ke Aceh ke Basketball World Basketball Academy (WBA) dan DBL Academy.
Mereka belajar tentang satu -satunya juri dalam bermain bola basket, seperti kejam, menembak dan bermain.
Acara ini juga memilih dua belas pria dan dua belas pilihan pilihan wanita untuk dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk berpartisipasi dalam program DBL Ronesian All-Star.
Leave a Reply