Jakarta (Antara) – Keberhasilan Antara (IPK) terus menerus untuk mendapatkan kasus kartu pekerja sosial Hakarta untuk Bantuan Sosial (KJMU) tahun ini.
“Tidak perlu menggunakan pengujian tahunan, IPK adalah untuk memenuhi persyaratan yang harus diselesaikan. IPK harus memenuhi persyaratan.” Katanya.
Pramono mengatakan itu adalah tanggung jawab Negara Bagian Tirte Jakarta untuk memastikan bahwa anak -anak Jakarta belajar dan terus mengambil dokter.
“Kami mendorong KJMU. Jika penduduk yang kurang beruntung pintar, jika itu baik, IPK adalah cara untuk melanjutkan dari S1 ke S3, pemerintah akan mengkonfirmasi.” Katanya.
Jadi pelanggan, hadiah itu mengatakan jumlahnya akan meningkat pada tahun depan sekitar 20.000 orang atau 15.000 orang dibandingkan dengan 2025 orang.
Sarjoko, tindakan bertindak dari DKA DKA Jakarta (akting), dilakukan untuk mengevaluasi pelanggan, untuk memastikan bahwa uang diambil oleh hak.
Kantor Pelatihan Internasional akan terus mengevaluasi pelanggan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi persyaratan. KJMU menerima IPK, yaitu 3.0 proses kerja sosial dan 2,75 dari proses kerja secara langsung.
“Tes dimodifikasi, tetapi proses pendaftaran hanya sekali. Dalam terakhir kalinya, sepanjang waktu kebutuhan suatu periode juga dipekerjakan kembali.” Katanya.
KJMU adalah program pendanaan untuk pendanaan dengan pendanaan untuk Tir Jakarta Revenue and Funding (APBD).
Di antara klien bantuan adalah siswa yang tidak dapat membuat ekonomi dan mereka dapat membaca yang terbaik, dan deskripsi bantuan tidak boleh dilakukan nanti.
Jumlah uang yang diterima oleh penerima KJMU adalah RP. 9 juta di setiap semester.
Leave a Reply