Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

IFSoc: Perlu kejelasan posisi SRO pasca peralihan pengawasan kripto

Jakarta (Antara) – Indonesia Fintech Society (IFSOC) menunjukkan perlunya Layanan Pernyataan Kantor (So Chapoto Futerices) (Bappebti) (Bappebti).

“Kami melihat transfer yurisdiksi dari Bapenpepi ke OJ, yang akan terjadi dalam waktu singkat ini, sangat penting.

Catatan, termasuk aset keuangan digital, termasuk Crypto Active, mulai Januari 2025, atau tidak diterapkan pada pengembangan dan penguatan undang -undang 2023 (undang -undang PPS).

Ekosistem aset crypto SOCO Organisasi pertukaran pertukaran lembaga crypto aktif yang disetujui oleh Bappebti, organisasi untuk membersihkan dan terdiri dari penyimpanan aset konvensional.

Dengan perubahan dan tindak lanjut Bappebti, Rico mengatakan bahwa industri crypto mengharapkan harmonisasi dapat dibuat dengan konfirmasi posisi, karena ada SRO.

Rico mengatakan partainya juga melakukan wawancara dengan OJK dan industri yang terkait dengan pengaturan crypto aktif di masa depan.

Dari hasil pertemuan, menurut OJK, OJK juga telah menyatakan pendapatnya pada bulan Januari untuk menjaga transisi lembut pada bulan Januari.

Dia menyebutkan bahwa crypto aktif tumbuh cukup cepat di negara itu yang memiliki lebih dari 21 juta pengguna atau investor.

Nilai transaksi akses Krypto juga tumbuh dengan baik tahun ini, terutama pada bulan Maret, yang merupakan kecepatan untuk mengurangi versi menjadi dua untuk mendorong transaksi besar yang meningkat.

Pada Oktober 2024, nilai transaksi pasokan crypto telah meningkat 3,5 kali dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Ini adalah sesuatu yang bisa dikatakan benar -benar positif, tetapi pada saat yang sama tantangannya adalah bagaimana kita meringankan risiko yang terkait dengan pengaturan crypto ini,” kata Rico.

Dia juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing di pasar crypto lokal ke pasar luar negeri. Indonesia masih mengikuti pajak berganda untuk membeli dan menjual crypto aktif.

Ini mengatakan Rico, para pemainnya lebih kompetitif di luar negeri atau internasional.

“Dengan begitu, ada kekhawatiran tentang cara pajak dipelajari, sehingga lebih efisien,” katanya.

Rico mengatakan, sekitar 80 persen investor crypto berada di bawah 25 dari kelompok kelompok masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk melindungi investor dari dua perspektif.

Yang pertama adalah memberi (Phomo) untuk memberikan aturan iklan yang tidak takut dan menggunakan bahasa superlatif. Kedua, pelatihan investor diperlukan melalui pedoman industri dan investasi sosial atau melalui kursus guru.

“Investor perlu dilakukan dengan perlindungan terkait pemasaran dan sebagainya pada investor juga perlu melatih investor melalui pedoman investasi, kursus pelatihan dan pengembangan operator perdagangan crypto lainnya,” kata Rico.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *