Jakarta (Antara) – Area Perumahan Umum Jakarta (PRKP) berfokus pada penanganan desa Mangga, Tebet, untuk dibebaskan dari Tangan Kumuh (RW).
“Kebanyakan RWS kumuh di desa manga, Jakarta Selatan berusia 7 tahun, menurut Gubernur 2018,” kata Agos Rohiat, kepala kantor PRKP Selatan.
Untuk tempat lain, Kelahan relatif beragam karena mungkin ada satu hingga enam RW di setiap desa.
Mengacu pada data Badan Statistik Pusat (BPS) dari 2013, pembaruan yang lebih besar dan jumlah dan status RWS lainnya di provinsi DKI Jakarta.
Dalam kasus sejumlah kriteria, RW dapat dilampirkan pada pengumuman kepadatan populasi kotor untuk pengelolaan limbah.
Dia menjelaskan: “Kriteria Zagha didasarkan pada indikator kepadatan populasi, kondisi konstruksi/perencanaan, bangunan bangunan, kepadatan bangunan, kepadatan bangunan, kondisi jalan, tiriskan, pengelolaan air limbah, limbah, penerangan.”
Sekarang Kantor PRKP Jakarta Selatan terus meningkatkan pengelolaan pemukiman RW untuk menciptakan tempat tinggal komunitas yang cocok.
Dia menjelaskan: “Apa yang dilakukan di sektor perumahan karyanya adalah peningkatan/perbaikan jalan, kanal, jembatan internasional, kecantikan (lukisan dinding, hijau), keranjang sampah, pendekatan dan pagar.”
Otoritas Perumahan dan Penyelesaian DKI Jakarta, bersama dengan DKI Central Agency Jakarta Central Statistics Agency, akan melanjutkan kerjasamanya untuk dengan mudah mengimplementasikan kota Jakarta.
Menurut Badan Statistik Pusat (BPS), masih ada 450 RW pada tahun 2023.
Sebelumnya, pemerintah DKI berhasil mengurangi 220 daerah kumuh RW pada tahun 2023 melalui CAP dan program implementasi bersama -sama dalam Organisasi Lingkungan (CIP).
Leave a Reply