JAKARTA (Antara) – Pengamat untuk Kebijakan Publik Sugiyanto, mengatakan DKI Jakarta harus segera mengimplementasikan Gubernur (Pergub) No. 93/2016 di area air tanah untuk area tetap.
“Peraturan ini juga menetapkan sanksi. Oleh karena itu, jika, jika dilakukan dengan benar, meningkatkan penggunaan air bersih atau air minum melalui pipa,” kata Sugiyanto di Jakarta pada hari Jumat.
Dia mengatakan, merujuk pada peraturan, diedit oleh bangunan di banyak jalan dan area yang tidak lagi memungkinkan penggunaan air tanah.
Jumlah jalan -jalan ini termasuk Jalan Gaya Motor Raya, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jedendal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Profesor Jalan Dr. Satrio, Jalan Jenderal Gatot Seboto dan Jalan di Panjaitan.
Kemudian, untuk permukaan yang bersih, area air termasuk Pupor Gadung (Jiep), Mega Kuningan, Rasuna Epicentrum, Menteng, Tanah Abang, SCBD, Sudirman, Merdek dan Asia Afrika.
Dia menjelaskan bahwa dalam peraturan, ada juga ketentuan untuk mengembangkan kriteria yang dibuat oleh koleksi kontrol air bawah tanah di area air tanah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2, dengan ruang seluas 5.000 meter persegi atau lebih.
“Setelah itu, ada delapan lantai atau lebih,” katanya.
Sugiyanto menambahkan bahwa dalam Pasal 8.
Menurutnya, perlu memiliki peran positif dalam mengawasi, yaitu Kantor Sumber Daya Air (SDA) bersama dengan Kantor Kary, Perencanaan Ruang dan Tanah (Kutipan) untuk pertimbangan aktif atau mendadak.
“Tidak ada yang kurang penting, partisipasi masyarakat berpartisipasi dalam pengawasan sehingga sumber daya air untuk masa depan untuk mempertahankan tanah atau ‘di tanah’ di Jakarta dapat diminimalkan,” katanya.
Yang optimis adalah bahwa Pam Jaya merume akan dapat mencapai 100 % dari layanan pada tahun 2030.
“Meskipun tantangannya tidak kecil, saya percaya bahwa melalui mil dari mil” diterapkan dan direalisasikan, tujuannya dapat dicapai, “katanya.
Sementara itu, Pam Jaya Corporate Communication and Office Director, Gatra Vaganz, mengatakan Pam Jaya Perumda terus mempercepat untuk mempercepat 100 % layanan dari layanan 2030.
“Tujuan tahun 2030 adalah bahwa kita harus memiliki 18 pemurni air (IPA) dengan tujuan 2.006.111 pembeli pada ukuran rumah. Setelah itu, mencapai 19.234 km untuk panjang pipa,” kata Gatra.
CEO The Giving Community (KPMI) Andi Wijaya atau dikenal karena Rimbawan yang disesuaikan telah dimasukkan dalam diskusi yang merupakan topik “Benarkah air / minuman murni Jakarta?”
Adie menjelaskan, sejauh ini masih ada penduduk Jakart, terutama di daerah Jakart barat dan Jakart Utara, masih sulit untuk mengakses layanan air bersih.
“Kami sangat mendukung Pam Jay untuk mengoptimalkan tabung jaringan untuk memenuhi kebutuhan air bersih / air minum,” katanya.
Leave a Reply