JAKARTA (Antara) – Administrasi kota Jakarta selatan memobilisasi 100 staf untuk melakukan operasi Bina Par, yang berlangsung tiga hari di bawah distrik.
“Kami adalah sekitar 100 staf yang terdiri dari Jakarta Satpol PP, Sub -Transport, Sub -Jakarta, TNI dan setengah.”
Dia mendesak petugas polisi untuk melakukan operasi pembangunan humanistik reguler, tetapi tidak menghilangkan kekuatan staf.
Pengawasan juga seharusnya menjadi bagian dari pelatihan, pendidikan dan sosialisasi dan tindakan pelanggar peraturan.
Tujuan dari kontrol ini adalah untuk mempertahankan tatanan lingkungan para pelanggar peraturan provinsi DKI Jakart no. 8 2007 tentang ketertiban umum.
“Saya percaya bahwa staf gabungan ini pada tahun 2025 dapat mengatur dan mengatur operasi sumur dari Bina dengan harapan bahwa Jakarta selatan akan lebih menguntungkan dan terorganisir,” katanya.
Atau Harento menambahkan: Kepala operasi PP Satpol Satpol (Kasiops) berfokus pada parkir ilegal, pengemis, Paka Oga, Booker, pedagang liar di trotoar dan pelanggar lainnya.
Hari ini, kontrol ini difokuskan pada bar Kebayran, terutama pada Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan Gunawarman.
“Sesuai dengan jalan yang kami ambil untuk mengendalikan humanis, kami tidak akan mengambil langkah apa pun, dan kemudian kami akan memberikan sanksi tertulis nanti setelah kami menemukan pelanggaran,” katanya.
Leave a Reply