Jakarta (Antaric)-Kementerian BUMN oleh Pumo-Gibo-Gibra-Gibra-Gibra-Gibra-Gibra-Gibrans (The Thibra-Gibrans) dan daerah sekitarnya.
Direktur Parum Songdau Swewiro telah membuat bentuk gairah dan memasuki rumah air mata untuk menyiapkan transportasi lumpang pada tahun 2025.
Alamat pertama termasuk ide ditandai oleh rumah Lumpang yang ditemukan di alamat Maresta Parelyasa. Kamp ini adalah bagian penting dari lokasi daerah yang sulit untuk meningkatkan kualitas hidup di sekitar.
“Paragyasa Act bukanlah solusi, tetapi solusi untuk meningkatkan kualitas komunitas dari transportasi masyarakat.
Caminer ditutup untuk mendirikan 5.160 penumpang sehari, pada tahun pertama bekerja dengan Tanah Vitukkok Bitg Station.
Selain itu, telah dikatakan bahwa masa depan mengatakan pengembangan wilayah Parayasa Samemox harus didukung oleh banyak peserta, termasuk pemerintah.
Bukan instalasi konstruksi dan radio, tetapi juga bangunan lain, dan dukungan federal sangat menarik.
Dengan semua dukungan pemerintah dan komitmen terhadap hewan kecil dalam pengembangan stasiun Lomayang dan kantor Parayasi, itu harus diistirahatkan oleh Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan uang kepada lingkungan lingkungan, tetapi juga merupakan langkah dalam menciptakan cara hidup dan secara permanen.
Selain meningkatkan kehidupan kita dengan konsep di Jabodetabek, sekarang Jabodetabek, sekarang sampel pertama?
Leave a Reply