Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ada dua klaster dalam kasus dugaan pemerasan pengunjung DWP

JAKARTA (Antara) – Komisi Kepolisian Nasional menemukan bahwa dua proses dari beberapa polisi sekarang telah dipindahkan untuk menderita subjek publik yang diduga atau proyek penyimpanan “đakarta” (DWP).

“Dua kelompok besar, dua kelompok besar, hanya dua yang dapat diklasifikasikan. Satu yang bergerak, satu yang dipindahkan,” kata komposer Muhammad Chorul Anam pada hari Jumat.

Anam menjelaskan, perintah perintah dalam kasus ini adalah polisi yang memulai lebih dari yang lain. Sementara itu, sisanya mengumpulkan audiens DWP.

“Kedua kelompok ini dikaitkan dengan konsekuensi yang diperoleh dalam kode yang terjadi minggu depan,” katanya.

Ketika dikonfirmasi tentang anggota mutasi yang terlibat dalam pemerasan, Anam mengatakan itu adalah langkah yang baik.

“Jika ini (mutasi) benar terkait dengan DWP, karena ada tulisan dalam penelitian ini, itu adalah langkah di mana kami pikir itu baik,” katanya.

Paduan suara menjelaskan, mutasi beberapa anggota Polisi Metropolitan Jakart dalam kasus pengujian dievaluasi untuk memastikan bahwa proses inspeksi lebih optimal.

“Karena tujuan interogasi ini adalah untuk menerangi peristiwa tersebut. Dengan transfer tugas -tugas tersebut, fungsi dan tugas polisi tidak akan ikut campur,” katanya.

Dia berharap mutasi itu diharapkan menjadi cahaya acara.

Inspektur Jenderal Jaya Subway, Inspektur Jenderal, Karioto, menghabiskan rotasi pada struktur kepolisian regional Jaya, menganggap itu adalah pemerasan yang dilakukan polisi untuk pameran DWP Kemayoran. Dan 15 Desember 2024.

Rotasi ini terletak di Telegram Letter (ST) Metro Jaya Nomor Polisi Utama: ST / 429 / XII / KEP / 429 / XII / KEP.2024. Pada bulan Desember 2024. Tahun yang ditandatangani oleh Kepala Komisaris Polisi Sumber Daya Manusia (SDM) di Fleece. Dwita Kumu Wardan.

Ada 34 anggota Kepolisian Metropolitan Jakarti, yang terdiri dari 21 anggota Metro Direktorat Narkotika (DITRESNARCOBA), 7 anggota Bagian Kepolisian, Bagian Kepolisian Tanjung Priok dan 5 anggota Bagian Kepolisian Kemayian.

Sebelumnya, ada sebuah pos di akun X @TWT_RAVE, yang ia kirimkan serangkaian petugas polisi, yang diduga ditangkap dan memeras pemirsa dari Malaysia selama acara DWP 2024, memegang 13-15, 2024. Desember.

Mereka menyebutkan bahwa polisi Indonesia menangkap dan melakukan tes urin tiba -tiba terhadap para penonton di Malaysia dan mengumpulkan uang dengan total miliaran rupee.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *