Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tim transisi Pram-Doel menjanjikan untuk pulihkan kuota KJMU

JAKARTA (Antala) – Pramono – Presiden Band Transisi Reno Karno telah berjanji untuk membuat kembali kuota kartu mahasiswa di Jakarta (KJMU) segera pada tahun 2024 setelah dikenakan gubernur negara bagian dan DKI Jakart, yang mengambil alih pemerintah.

Dia menekankan bahwa politik, sesuai dengan arah pasangan, yang tampaknya menjadi prioritas utama dalam program pengembangan Jakararte.

“Kami ingin memastikan bahwa siswa yang tidak dapat mempertahankan keluarga berpendidikan. Pemangkasan penerima ke KJMU akan dipengaruhi oleh ribuan siswa pada tahun 2024. Oleh karena itu, kami mendorong penerima untuk kembali, terutama mereka yang menyangkal dan membuktikan untuk memenuhi persyaratan.”

Menurut data yang diperoleh, jumlah penerima KJMU pada Fase II 2024 mencapai 15.648 siswa. Nomor ini lebih rendah dari kuota yang akan disediakan.

Program pendaftaran 2025 ke KJMU diharapkan berlangsung dari 10 hingga 21.

Kuota penerima KJMU 2025 akan mencakup 15.648 siswa dari penerima yang lebih tua, 424 siswa yang sebelumnya kehilangan dugaan kepemilikan mobil atau properti dengan perkiraan lebih dari 1 miliar RP100 juta, tetapi membantah ada 3.928 siswa baru, siswa baru dari Jakarte (PTS).

Dia berharap bahwa penurunan tahap sebelumnya tidak akan diulang dan memastikan bahwa program akan terus menggunakan jumlah penerima yang lebih baik.

Dia juga menunjukkan bahwa pendidikan adalah investasi di masa depan dan tidak boleh diabaikan. Dia meyakinkan bahwa pemerintah Pramono Anung-Unan Karsta akan berkomitmen untuk mendukung semua warga negara Jakartan agar dapat dididik.

“Mas Pramono dan Bang Doel dengan jelas menyatakan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama. Siswa di Jakarta yang tidak boleh terhambat oleh pendidikan karena pembatasan biaya. Kami akan memastikan bahwa program berlanjut dan kuota kembali normal.”

Ini juga membutuhkan proses yang transparan dan akurat dalam memilih penerima ke KJMU, sehingga tidak ada siswa yang kehilangan haknya karena kesalahan administratif atau sistem terverifikasi yang tidak adil.

Pada langkah pertama, dia akan terus mengikuti bahwa dia akan menggunakan anggaran untuk KJMU. Dia berharap bahwa siswa yang terkena dampak pemangkasan kuota tahun lalu akan mengganti hak mereka untuk terus melahirkan generasi berikutnya yang cerdas dan kompetitif.

“Kami akan terus memantau program sampai diterapkan sepenuhnya. Pendidikan berkualitas sangat penting untuk kemajuan di Jakarta dan kami tidak ingin orang -orang muda tetap tinggal.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *