Jakarta (Antara) -D Indonesia telah meluncurkan lima pengendara sepeda terbaik untuk berkompetisi dalam tiga acara balap bergengsi di Vietnam, yaitu Tur Biwase Vietnam tahun 2025 (6 Maret 2025), Biwase Baserium 2025 (12 Maret 2025)
Para atlet adalah Ayustina Delia Priatna, Shafira Nur Azizah Gunawan Putri, Hadenova Majid The Nikafi Putri, Andi Putri Anatasya dan Melvia Pratista. Mereka bergabung dengan pelatih Rudy Dwi Januar dan Didit Purwanto sebagai mekanik, dengan dukungan penuh dari Bank Mandiri.
“Kami membawa lima pengendara dengan karakter komprehensif dan pendakian untuk menghadapi negara yang menantang di Tur Biwase Vietnam, yang memimpin rel yang sulit,” kata Rudy kepada Antara, Kamis.
Rudy menjelaskan bahwa Tur Biwase Vietnam 2025, yang termasuk dalam Jadwal Balap UCI 2.2, memiliki alternatif untuk balapan yang adil dan pendakian. Oleh karena itu, tim Indonesia mengurangi komposisi atlet dengan kemampuan komprehensif dan pendaki untuk mengatasi kompetisi ini.
“Kami memiliki dua pendaki, Hadenova Majid dan Shafira, dan tiga lainnya memiliki karakter yang komprehensif. Kami berharap mereka dapat memberikan kinerja terbaik,” katanya.
Para pengendara adalah anggota tim nasional dalam acara nasional dan merupakan pengendara sepeda muda. Memang, dua dari mereka, Melvia dan Shafira, akan diluncurkan di bidang internasional.
“Ada sejumlah persiapan yang dibuat di negara ini. Tim ini berbasis dari atlet nasional terbaik untuk mewakili Indonesia,” kata Rudy.
“Tujuannya adalah untuk dapat menambahkan poin peringkat Asia dan menempati situs 15-20 terbaik. Ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk menciptakan kembali pengendara untuk acara internasional di masa depan,” katanya.
Dengan balapan 12 hari, Rudy mengembangkan strategi bagi atlet untuk mencapai hasil terbaik. Mereka akan membahas persaingan dari tim internasional, misalnya dari Prancis, Iran, Malaysia, Thailand, Mongolia dan Filipina.
Jumlah total rute untuk 1.400 km akan menjadi tantangan bagi pengendara. Mereka akan melewati jalan gunung yang berat, termasuk di Lock dan Prenn di provinsi Lam Dong, serta Vinh hy terbang di provinsi Ninh Ninh.
Selain menguji pemulihan fisik, acara ini juga merupakan kesempatan bagi atlet Indonesia untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional.
Leave a Reply