JAKARTA (Antara) – Gubernur DKI Jakarta, Praono Anang mengatakan bahwa setelah mempersiapkan Libraine 2025, ingin mencoba peruntungannya di Jakarta, karena tidak mudah untuk bersaing di Jakarta.
“Tolong biarkan mereka tinggal di Jakarta. Kami terbuka secara luas, tetapi kompetisi di Jakarta juga tidak mudah,” kata Pramono pada hari Sabtu di Grand Mosi dari Khas Hasim Asyari dari Western -jakarta.
Pramono mengatakan bahwa Jakarta terbuka untuk siapa saja yang ingin hidup dan menemukan kehidupan baru di Jakarta.
Yang paling penting, kata Pram, warga harus menyiapkan bakat mereka dan mengurus KTP untuk penduduk dan kantor sipil (Dukcapil).
“Dia harus memiliki KTP dan ingin mengelola nanti dengan kolaborasi Dukcapil untuk menjadi nasional di Jakarta. Jika tidak siap, mereka pertama, jika tidak siap, sudah siap,” kata Pramono.
Fotografi Museum – Jumlah wisatawan datang di Terminal Bus Terpadu Pulo Gabang, Jakarta, Senin (15/15/2024). Gambar/Antara menerbitkan S/SPT/AA. Pramono menekankan bahwa partainya tidak akan mengambil tindakan di pengadilan yang merupakan serangkaian pemerintahan regional dalam konteks mempertahankan aturan publik oleh Libraine 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijri.
Dia berkata, “Saya tidak akan mengambil tindakan atas tindakan pengadilan yang diambil oleh pemerintah daerah Jakarta. Saya menghubunginya manusia. Jadi tidak ada cara yang menurut saya tidak manusiawi seperti sebelumnya,” katanya.
Selain itu, kata Pramono, Jakarta juga membuka pusat pelatihan untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia (RU).
“Jakarta seperti yang saya katakan, itu akan menjadi pusat lokakarya, tempat untuk pelatihan, di mana kami akan segera mengoperasikan kantor aliansi,” katanya.
Penduduk DKI Jakarta dan Kantor Pendaftaran Sipil (Dukcapil) mengatakan bahwa Buni Avaluddin mengatakan bahwa banyak orang baru jatuh cinta pada Jakarta setelah Labran 2025.
“Migran palsu Jakarta telah menurun di musim lalu,” kata Budi.
Pramono Anang, gubernur DKE Jakarta, Khan Hasim Asyari, Senggarng, Jakarta Barat, Sabtu (22/2025) di Grand Mosi. (Antara/Siti Nurhaliza) Buda menjelaskan, pada tahun 2023, pendatang baru terdaftar pada 25.9318 orang setelah Labran, sementara pada tahun 2024 ia mencapai 16.207 orang.
Tetapi tahun ini, Budi memperkirakan orang baru, yang akan datang setelah sekitar 10.000 hingga 15.000 orang setelah Libbaran pada tahun 2025.
Budi mengimbau semua penduduk Jakarta untuk lebih peduli dengan instruksi populasi.
“Pastikan populasi (KTP) sejalan dengan dominasi hukum, jika tidak segera diperbarui sehingga tidak menyebabkan masalah di masa depan,” katanya.
Kemudian, katanya, jika mereka tinggal di Jakarta dalam waktu satu tahun, mereka dapat melaporkan diri mereka sebagai pekerja migran.
Budi juga mengimbau penduduk Jakarta, yang tidak bermaksud membawa pulang Jakarta tanpa persiapan seperti tanggung jawab, tanggung jawab kerja dan “kapasitas) untuk tempat tinggal.
Leave a Reply