Wakil Menteri Jakarta (Antara) -Fisol Riza menjamin produk makanan dan minuman olahan yang dibuat oleh industri dalam negeri, Idul Fitri cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode hiji.
Dia mengatakan di Jakarta pada hari Selasa bahwa berbagai upaya strategis dilakukan untuk memastikan pasokan bahan baku industri dengan menyiapkan neraca produk dan minuman olahan.
“Ramadhan dan Eyed Al -fit, berdasarkan hasil pertemuan koordinasi untuk memantau makanan utama selama hari libur keagamaan nasional, akan dipertahankan dengan baik,” katanya.
Bekerja sama dengan PT Pose Indonesia untuk penyebaran kurung, partainya juga telah mendorong makanan Bolog dan ID, sehingga menggandakan rantai distribusi, terutama minyak goreng, yang dua kali lipat selama periode Lebara.
Upaya berikutnya untuk menjamin keberadaan produk makanan dan minuman olahan adalah untuk mengadakan Bazaar Ramadhan di Kementerian Industri (Camenperin) di Jakarta pada 18-21 Maret.
“Implementasi Bazaar Ramadhan adalah semacam kecemasan di Kementerian Industri dan semacam agitasi di Kementerian Industri, yang dapat digunakan untuk mendorong para pengusaha, pada saat yang sama,” katanya.
Partai percaya bahwa industri makanan dan minuman domestik akan tumbuh menuju produksi manajer PMI (PMI), sebelum Lebaron, pemerintah dan perusahaan mulai membayar cuti karyawan (THR), sehingga mempromosikan daya beli.
Industri makanan dan minuman adalah sektor strategis yang memainkan peran penting dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kerjasama sektor ini pada tahun 2024 membuktikan hal ini, 40,31 persen untuk PDB, bukan industri minyak dan gas dan 6,92 persen dari PDB nasional.
Dalam kasus ekspor, pada tahun 2024, nilai industri makanan dan minuman adalah $ 41,45 miliar atau RP $ 682,9 triliun rp ($ 16.455 kursus mata uang RP $ 17,08 miliar atau 281 triliun RP.
Dengan demikian, industri makanan dan minuman akan terus menyeimbangkan perdagangan komersial positif sebesar 3 24,37 miliar atau 1 401 triliun rp pada tahun 2024.
Investasi di sektor ini juga tumbuh dan mencari investor. Ini dapat dilihat dari pengembangan investasi di bidang industri makanan dan minuman yang mencapai 1110,57 triliun pada tahun 2024.
Leave a Reply