Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP salurkan bantuan 84,8 juta benih dan calon induk ikan berkualitas

Jakarta (Antara) – Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan (CKP) meningkatkan produksi budidaya akuatik dengan saluran 1,5 juta biji dan potensial ikan berkualitas di berbagai daerah hingga Desember 2021.

Dalam sebuah pernyataan kepada Jakarta di Jakarta pada hari Minggu, TB Cappi Heru Rahayu Folling mengatakan: “1,5 juta ikan telah didistribusikan pada akhir 2021 (ini adalah angka sementara).

Orang yang memperkenalkan TEB ke sumur mengatakan bahwa KKP terus meningkatkan produksi budidaya. Salah satunya adalah membantu benih di daerah tersebut dan mendistribusikan potensi ikan berkualitas.

“Biji ikan dan potensial ikan yang didistribusikan berasal dari DJPB (UPT) Technical (UPT) Technical (UPT). Produk ini lebih tinggi ikan,” katanya.

Yang terakhir, yang terakhir, Pusat Perikanan (BPBAT), budidaya air sungai yang manis, yang mengirim ikan induk potensial hingga 1,2 ribu kepala untuk Pokdakan, sebuah djpb upt.

Dijelaskan bahwa program bantuan benih dan jaringan ikan potensial adalah program prioritas nasional untuk KKP, yang tujuannya adalah untuk mendorong kegiatan pertanian ikan dan kualitas budidaya.

Juga, sehingga upaya budidaya layak, sehingga memiliki dampak positif pada kesejahteraan petani.

Menurutnya, penting juga untuk menumbuhkan tujuan dirinya dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk mendukung pencapaian pembangunan ekonomi nasional.

“Upaya untuk meningkatkan produksi penangkapan ikan telah menjadi kebutuhan KKP untuk mendukung dirinya sendiri untuk kekuatan otomatis,” katanya.

Tab General Manager telah membuat beberapa unit kerja yang sukses, yang lebih tinggi dari tujuan mendistribusikan benih dan ikan potensial.

Di antara mereka adalah Bipiat Tetallu, yang berhasil mendistribusikan benih hingga 106,56 % dari target (nomor sementara).

Demikian pula, Pokdacan mampu memasukkan 112 % (angka sementara) dari target untuk mendistribusikan potensi ikan.

Uzung Bowl juga dicapai oleh Braki Fisheries Center (BPBAP), ACH.

Unit implementasi Acheh dan Sumatra Utara Pokdakan berhasil mendistribusikan kakap putih, saline, ikan susu dan udang dan udang dengan total 1,5 juta di Acheh dan Sumatra utara.

Selain itu, dikatakan bahwa tanaman ikan telah terbukti dapat memenuhi kebutuhan ikan di berbagai daerah.

Cekopy Uzang Kolmudin, direktur Departemen Umum Fishi, mengatakan stok ikan air manis telah aman selama bertahun -tahun, baik petani lokal maupun karyawan telah dikirim atau diangkut oleh daerah lain di sekitar Aceh.

Ujang mengakui bahwa sebelumnya, tim Lamdingin Achehe Fish Market Lamdingin Achehe mendapat kritik.

Ujang berkata: “Di kandang bersih mengambang (KJA), pertumbuhan air tawar air tawar dan persyaratan air laut adalah pengembangan minat masyarakat masyarakat.

Menurut Ujang, penjual ikan telah meningkatkan permintaan ikan setiap saat sebelum awal tahun.

Warga sibuk membeli ikan di bakar-bar menu ikan bersama keluarga. Jenis air tawar dan ikan air laut dibeli secara luas adalah nila, lele, ikan kakap putih dan groupr.

Selain pasar lokal, permintaan ikan dari budidaya akuatik juga meningkat di pasar ekspor.

Ujang menjelaskan bahwa permintaan untuk Natal dan lobster selama Tahun Baru adalah pertumbuhan serius berdasarkan hasil penelitian di tempat budidaya lobster.

Ujang menjelaskan: “Petani Lobster Banda Achehe menjaga Natal dan Tahun Baru selama Tahun Baru, permintaan untuk penanaman udang meningkat sebelum Tahun Baru sebelum Tahun Baru, ini berarti bahwa budidaya molase adalah peluang bisnis yang menjanjikan.”

Sebelumnya, Menteri Urusan Kelautan dan Perikanan Sada Wamayu Trango mengatakan potensi keuangan untuk budidaya lobster mencapai $ 1 miliar dalam 20 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *