Jak Acarta (OJK) menekankan bahwa industri asuransi harus kolektif dan stabilitas untuk meningkatkan melek huruf di masyarakat, yang menyatakan bahwa melek huruf rendah adalah tantangan paling penting bagi industri asuransi.
“Ini harus disertai dengan meningkatkan gambar industri asuransi, mengakui garansi pemantauan pemantauan garansi.
Oh JK terlihat bahwa pertumbuhan asuransi dapat menjadi langkah yang dapat diimplementasikan oleh industri asuransi untuk meningkatkan penetrasi Indonesia.
Selain itu, industri asuransi langkah -langkah lain juga harus mulai bekerja di pasar baru yang tidak dipelajari secara luas, seperti ekosistem yang berkembang.
“Misalnya, dukungan program pemerintah untuk digitalisasi dan dukungan untuk peternakan hijau dan negara -negara lain,” kata Agu.
Dia menambahkan bahwa industri asuransi harus mulai berpikir tentang pengembangan bisnis di wilayah geografis di luar Jawa, yang memiliki potensi besar untuk membentuk bisnis baru di wilayah tersebut. Ini adalah langkah ketiga yang mungkin untuk meningkatkan penetrasi asuransi.
Pada Desember 2024, aset industri asuransi dicatat sebagai RP13,87 triliun. Jumlahnya naik 2,03% y (y y) dari lokasi yang sama tahun sebelumnya, yang dibuat oleh RP1111111.30 triliun triliun. Dalam hal asuransi perdagangan, total aset telah mencapai popularitas RP9133 triliun, naik 2,40% yoog.
Dalam hal pendapatan khusus yang terakumulasi selama 20 Desember 2024 asuransi perdagangan mencapai RP336,65 triliun USD, naik 4,91%.
Premi asuransi jiwa terdaftar dalam asuransi komersial, naik 6,06%, menurut RP18888 miliar. Sebelum total asuransi dan premi asuransi meningkat sebesar 3,50 persen, Rp148 triliun.
Leave a Reply