JAKARTA (Antara) – Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone menekankan bahwa prioritas pemerintah Prancis adalah untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Prancis, terutama di laut.
Dalam sebuah wawancara singkat dengan IACART pada hari Rabu, Penone mengatakan Indonesia dan Prancis adalah negara dengan wilayah laut yang besar dan memiliki kerja sama ilmiah yang panjang di daerah ini.
“Kami terbiasa bekerja bersama di bidang ini … berkat dukungan UE (Uni Eropa) untuk bekerja sama untuk mengembangkan proyek baru yang terkait dengan sumber daya ilmiah manajemen sumber daya laut, yang juga merupakan prioritas Prancis,” kata Penone.
Penone juga percaya bahwa kedua negara juga dapat bekerja sama di forum multilateral, seperti KTT UNOC3 untuk menunjukkan bagaimana mengelola sumber daya laut secara kolektif.
Prancis dan Kosta Rika bergabung dengan Konferensi Maritim ke-3 (UNOC3) di Nice, Prancis, 9-13, 2025. Juni.
Badan Pengembangan Prancis (AFD) dan Uni Eropa (UE) telah menandatangani perjanjian kontribusi yang mengelola manajemen subsidi UE pada hari Rabu AFD dan pemerintah Indonesia.
AFD menandatangani dua perjanjian hibah dengan nilai total EUR 7 juta (sekitar EUR 121,5 miliar), yang didanai oleh UE untuk mendukung “program manajemen laut maritim dan berkelanjutan”.
Hibah Uni Eropa yang dikelola oleh AFD adalah bagian dari upaya tim Eropa yang lebih luas di bawah inisiatif Global Gateway untuk meningkatkan manajemen kelautan yang berkelanjutan.
Hibah total EUR 3,55 juta (sekitar EUR 61,6 miliar) akan didanai oleh kegiatan yang dipimpin oleh Kementerian Laut dan Perikanan Indonesia (PKC), sementara EUR 3,45 juta (sekitar EUR 59,8 miliar) akan membiayai inisiatif dengan Badan Penelitian dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pendanaan UE telah menyelesaikan dua pinjaman AFD sebesar EUR 187,6 juta (sekitar Rp 3,25 triliun), yaitu 98,6 juta euro (sekitar 1,7 triliun rp) untuk proyek pembawa penangkapan ikan organik untuk memodernisasi empat pelabuhan penangkapan ikan di Indonesia.
EUR 89 juta (sekitar 1,5 triliun rp), di sisi lain, adalah untuk proyek Krisna untuk Brin untuk mendapatkan dua studi multidisiplin yang kompleks.
Alokasi ini akan mendukung pelatihan tambahan, pengumpulan data keanekaragaman hayati dan iklim laut, pembaruan ekosistem pesisir dan langkah -langkah untuk mengurangi jejak aktivitas pelabuhan lingkungan, dan akan dilakukan selama lima tahun.
Leave a Reply