Jakarta (Antara) – Presiden Farbobo Subiano mengadakan pertemuan terbatas dengan Maritim dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono membahas persiapan inventaris garam dari impuls Hijri Ramadan 1446.
Dia mengatakan Indonesia masih membutuhkan dukungan untuk memberikan kebutuhan garam sehingga pemerintah harus melakukan penyesuaian dan tidak dapat menyelesaikannya dengan stok di negara ini.
“Ya. Kami masih ada di sana untuk kepentingan makanan yang berbeda. Mereka masih membutuhkannya.
Sacti mengatakan bahwa berbagai aspek di sektor maritim juga merupakan diskusi pada pertemuan tersebut.
Namun.
Tidak hanya kaldu garam, Yeshiva juga membahas tentang barang -barang gula yang bertanggung jawab atas Kementerian Pertanian.
Selama Yeshiva, ia juga belajar di wakil presiden rumah Dasko Ahmed, Menteri Pertanian Andy Aman Suleiman, Wakil Menteri Pertanian Selatan dan Perdana Menteri Teddy Indra Wigaya.
Mengenai persiapan makanan untuk dorongan Ramadhan, yang pada hari Selasa (4/2), Menteri Pertanian (Mentan), Andy Amran Suleiman, juga berjanji bahwa pasokan makanan nasional berada dalam posisi yang aman untuk Hijari Ramadan 1446.
Mentan Aman, di kompleks Istana Presiden, Jaket, mengatakan pada hari Selasa bahwa pemerintah telah melakukan tindakan yang cukup untuk mempertahankan harga dan ketersediaan pin pasar.
“Kami menjaga persediaan makanan, minyak goreng, lalu daging, nasi, siap untuk Tuhan. Tentu. Saham kami banyak, ada dua juta ton ahli biologi, kami menyiapkannya,” katanya.
Ini optimis bahwa stok yang tersedia dapat mempertahankan stabilitas harga makanan selama Ramadhan, sehingga orang tidak perlu khawatir.
“Kami yakin bahwa kami akan mengatasi nanti dengan bulan Saint Ramadan, kami percaya bahwa makanan relatif stabil,” katanya.
Leave a Reply