IAARTA (Antara) – Spesialis di Jantung dan Darah Dr. Adelin Dhivi Kemalasari, SP.JP mengingat risiko penyakit jantung meningkat ketika seorang wanita tumbuh dewasa dan efek estrogen berkurang.
“Ketika kita bertambah tua dan dirawat di rumah sakit, tingkat estrogen menurun, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Adelin dalam pernyataan resmi di Jacarta pada hari Jumat.
Estrogen adalah hormon utama yang dihasilkan oleh ovarium dan memiliki efek perlindungan pada sistem kardiovaskular seperti pembuluh darah, pemeliharaan kadar kolesterol, kadar anti -inflamasi yang membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan dan menyesuaikan metabolisme. Namun, ketika kita menjadi tua, tingkat penurunan.
Oleh karena itu, adelin, wanita harus hati -hati sesegera mungkin sebagai diet sehat, berolahraga secara teratur, menghindari rokok dan alkohol dan secara teratur memeriksa kesehatan.
Menurutnya, wanita dan pria juga perlu memperhatikan kesehatan kardiovaskular mereka, salah satunya karena gejala sering tidak terdeteksi.
Gejala penyakit jantung pada wanita seringkali berbeda dari pria dan cenderung lebih samar seperti kelelahan, kurangnya pernapasan atau rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Inilah yang menyebabkan banyak kasus diagnosis terlambat.
Selain itu, kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan yang tinggi dan kurangnya olahraga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut Mitra -Data Registrasi Ekonomi (Repsosek) 2023, di Indonesia, angka kematian akibat jantung atau penyakit kardiovaskular mencapai lebih dari 600.000 orang per tahun.
Sementara itu, untuk Iacarta, data penelitian kesehatan dasar pada tahun 2018 (Riskesdas) menunjukkan bahwa kejadian penyakit jantung berdasarkan pada dokter adalah 1,9 %.
Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya mencegah dan menyaring kesehatan bebas untuk mengurangi kematian kardiovaskular.
Program penyaringan gratis yang dapat digunakan masyarakat adalah pemeriksaan kesehatan gratis (PKG), mulai 10 Februari 2025.
Secara khusus, di Jacarta, 44 Puskesmas siap melayani penduduk yang ingin memeriksa kesehatan mereka dalam program ini. Pemerintah DKI Jakarta ditujukan untuk jumlah penduduk yang terbukti melalui PKG sesuai dengan “perangkat seluler yang sehat” (SSM) dan pendaftaran online melalui Jakshat, yaitu 522.000 pengguna.
Leave a Reply