Jakarta (Antara) – Kementerian Maritim dan Perikanan (KKP) telah mengganggu perilaku penyelundupan 6,44 juta 14 juta spesies lobster 1sting (BBL), yang mencapai Rp84,9 miliar hingga 2024.
Direktur Pengawas Perikanan Pernikahan (PSDKP) Pung Nugroho Saxono mengatakan bahwa KKP 44 BBL Smugulgling dalam pengembangan terbaru tahun 2024 dan 16 di berbagai tempat.
“Melalui 2024, demonstrasi pengawas penyelundupan BBL telah dapat mengecewakan 44 kali dengan BBL 44 kali di 16 tempat.
Iupunk mengatakan bahwa direktur KKP sejalan dengan arah Prabobo Subtse. Ini menekankan pentingnya menjaga kekayaan sumber daya alam Indonesia, terutama dalam hal menghalangi perdagangan negara.
Untuk memastikan keberhasilan operasi ini, KKP Navy (AL), Polisi Indonesia (Polrey), bekerja dengan berbagai lembaga penegak hukum, termasuk Bea Cukai dan Badan Keamanan Maritim (Bakamra). Selain itu, PSDKP juga telah melakukan operasi independen yang mengandalkan koleksi kapal pengawas dan pesawat berpatroli untuk memantau kegiatan ilegal di laut.
Salah satu kegiatan independen terbaru yang dilakukan di Lampung telah mampu mengekspos BBL mengangkut upaya secara ilegal, kata Ipunk. Saat ini, pihak berwenang masih mengikuti pemegang saham utama yang terlibat dalam jaringan penyelundupan ini.
Sekarang kita masih menghantui otak aktor utama, terutama penjahat. Namun, di sini kami bekerja dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dalam kasus ini. Jadi, dari penyerang, kami menggali, nama itu keluar, dan nama yang kemudian kami katakan kepada PPPATK.
Selain itu, IPK bersikeras bahwa KKP tidak akan berhenti pada operasi. Mereka terus memperkuat pengawasan lapangan mereka, mengoptimalkan teknologi komunikasi untuk mengidentifikasi dan mencegah lebih banyak transportasi ilegal.
Leave a Reply