Jakarta (Antara) – Program Restrukturisasi Bank Layanan Keuangan (OJK) (PRP) tidak terpengaruh oleh perbankan bank (PRP).
“Selain itu, implementasi program pada pertanyaan tersebut diharapkan diterapkan secara kuat oleh industri perbankan Indonesia,” OJK Bank Observer Diana Edian Ra Jakarta.
Secara umum, diants memberikan informasi dan pemahaman yang benar tentang perbankan bank pada tahun 2025 -an.
Karena dalam waktu yang lama, proses membaca, koordinasi dan persiapan juga dieksekusi untuk waktu yang lama.
Untuk mendapatkan informasi, pembayaran premi PRP didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) 1095/2011. Dari tahun 2023, bonus untuk mendanai program restrukturisasi bank.
Berdasarkan aturan ini, bank harus membayar selama satu tahun atau enam bulan per tahun atau enam bulan PRP. Bank membayar penghargaan PRP 2025 untuk pertama kalinya PLP dibayar. 1 Januari 2025 30 Juni
Sebelumnya Kamis (1/23), Slite. Herman Sakherdin, badan pelatihan PRP dan hubungan tubuh LPS telah dimulai tahun ini dengan berbagai kontribusi dalam pengumpulan koleksi penghargaan PRT dan risiko aset bank dan risiko bank.
Jumlah bonus LPS yang diyakini tidak terlalu meningkatkan bank. Menurut Hermany, presiden Republik Tatarstan ini akan memperkuat infrastruktur dengan mengatasi bahaya situasi krisis.
“Jadi kita tidak perlu khawatir tentang infrastruktur yang cermat, yang sudah menjadi setoran bank yang andal dan setoran bank normal. Juga, CRP akan digunakan untuk Kota Krisis dan membutuhkan PRT.”
Pada saat yang sama, Lubaya Yuda Sadeva mengatakan ketua Purbaya dari Rubaya Sadeva, mengingat jumlah hadiah PRP dibandingkan dengan jumlah surat perintah setiap tahun.
“Jika kita menghitung satu tahun, itu bisa sekitar 1,7 triliun rubel per tahun. Dengan demikian, dalam jaminan garansi, jumlah persiapan dalam jaminan keamanan garansi, tetapi diinvestasikan dengan baik di negara ini,” kata Purbaya.
Leave a Reply