Jakarta (Antara) -Pt Dayamitra Telekomunikasi TBK (Mitratel) melaporkan laba bersih 1,53 miliar RP pada akhir September 2024, meningkat 7,1 persen (basis tahunan/tahun) dengan margin 22,5 persen. Dalam pernyataannya di Iacarta pada hari Rabu, direktur presiden Mittel Theodor Ardi Hartoko mengatakan pendapatan perusahaan meningkat sebesar 8,7 persen (yo) menjadi 6,82 triliun rp. Pertumbuhan pendapatan perusahaan dipimpin oleh peningkatan alat manufaktur, terutama untuk sewa sewa menara, meningkat 8,5 persen (yo). Bisnis serat optik melaporkan peningkatan pendapatan 89,5 persen, meskipun hanya berhasil pada tahun 2022. “Meskipun hanya berkontribusi dengan 4 persen dari total pendapatan, bisnis serat optik terus menunjukkan promosi pengembangan. Di masa depan, kami akan fokus pada pengembangan bisnis ini, serta terus meningkatkan pangsa pasar dalam bisnis menara dan merangsang aplikasi terkini dalam bisnis terbaru. Pertumbuhan pendapatan sejalan dengan peningkatan hasil operasi yang diamati untuk meningkatkan jumlah menara, serat optik, warna dan penyewa. Jumlah sewa juga meningkat menjadi 1,51x dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama 1,50x. Seseorang bernama Teddy optimis bahwa meningkatkan jumlah penyewa menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengoptimalkan aset dan dapat menyeimbangkan kebutuhan ekspansi dengan jumlah penyewa. Selain itu, LEA: Mitratel akan fokus pada pengembangan bisnis membaca organik: Mitratel meluncurkan pergerakan karyawan dalam olahraga, sementara sumbangan Mitratel mendaftar 39 259 menara di III-2024 keempat, meningkat 5,8 persen per tahun. Sementara aset serat optik mencapai 39 714 km, 36,7 persen lebih dari tahun lalu. Ketika aset meningkat, jumlah penyewa meningkat sebesar 6,7 persen menjadi 59 431 penyewa, dan pewarnaan juga meningkat sebesar 8,4 persen. Jumlah menara Mitratel, yang didistribusikan di Jawa, mencapai 16.113 unit pada akhir September 2024 atau menyumbang 41 persen dari total. Sementara sisanya terletak di Sumatra hingga 11.337 menara (28,9 persen), Sulawesi hingga 3.648 menara (9,3 persen), Kalimantan ke 3.772 menara (9,6 (Bali Nusra) ke 2.657 menara (6,8 persen), Maluku dan Papua hingga 1.732 menara (6,8 persen). DE Java mencapai 59 persen. RP, jadi margin EBITDA mencatat 83,1 persen.
Mitratel membukukan laba bersih Rp1,53 triliun

Leave a Reply