Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Delapan keluarga korban kebakaran Glodok Plaza melapor ke RS Polri

Jakara – Keluarga korban yang membangun korban kebakaran di Glodok Plaza pada hari Rabu (1/15) berasal dari keluarga korban yang membangun korban kebakaran di Glodok Plaza (1/15).

“Ada delapan laporan. Jadi delapan keluarga melaporkan pos Ante Mortem,” kata Kreet Jati Jati Jati di Jakarta Timur, Jumat.

Heri mengatakan bahwa jurnalis dengan berbagai jenis orang memiliki berbagai macam orang dan korban dari semua jenis, keluarga, keterpencilan dan orang.

“Data sedikit sekarang. Jadi, misalnya, memiliki anggota keluarga, kerabat, mungkin sedikit jauh,” katanya.

Selain itu, Hari mengungkapkan bahwa delapan laporan telah diperkenalkan dan dua keluarga yang ditangkap oleh sampel DNA telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Ya, dari delapan laporan, hanya ada dua keluarga. Jadi hanya ada dua keluarga,” kata Harry.

Hari menjelaskan bahwa sampel DNA pasti didasarkan pada hubungan dekat yang dilaporkan oleh orang -orang yang hilang. Jika orang tersebut masih kecil, Rumah Sakit Kepolisian Nasional akan mendapatkan sampel DNA paling penting dari orang tua.

Rumah Sakit Kepolisian Nasional kemudian dapat mengambil sampel lain seperti korban, topi, kaus kaki, dan kemudian belum dicuci.

“Misalnya, jika korban adalah seorang anak, itu berarti bahwa DNA diambil oleh ayahnya.

Dalam hal ini, Rumah Sakit Kepolisian Nasional bekerja dengan Biro Pusdox di Laboratorium DNA untuk segera jatuh dan segera menghapus sampel keluarga.

Rumah Sakit Bhayangkara TK I Pusdox Pory (Rumah Sakit Polyri) Kremat Jati, Jakarta Timur, mengkonfirmasi mayat korban Glodok Plaza Building Fire pada hari Rabu (1/15), Jakarta Barat, melewati pemeriksaan DNA.

Tes DNA selanjutnya dapat membantu partainya menentukan tubuh karena luka bakar yang parah di dalam tubuh. Proses inspeksi akan berlangsung sekitar satu minggu.

Sebelumnya, Mohammad Yohan, kepala Badan Manajemen Bencana Regional Jakarta (BPBD), mengatakan bahwa dua badan dievakuasi dan enam hadir.

Sementara itu, para korban yang hilang dilaporkan meningkat 11 hingga 14 orang, bernama Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Auliya Belinda (28), Odima Yukri (25), 26), 26), 26), 26), 26), 26) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25) (25), IDI (38).

Namun, tidak pasti bahwa keempat badan tersebut adalah bagian dari 14 orang yang melaporkan 14 hilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *