Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kadin dukung identifikasi hutan jadi cadangan pangan oleh Kemenhut

Jakarta (Antara) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berurusan dengan upaya Kementerian Kehutanan untuk mengakui potensi Kementerian Kehutanan untuk mendukung kebebasan makanan dan energi sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianti.

Rukmantara, proyek Pusat Bisnis Hutan Regeneratif Wanita (RFBH), mengatakan bahwa hutan Indonesia umumnya dipandang sebagai sumber kayu, bahkan dengan potensi besar untuk mendukung kebebasan makanan dan energi.

“Presiden wanita itu meminta kami untuk menentukan konsesi dengan potensi untuk mendukung kebebasan pangan, seperti daerah sagu, sawah dan tanaman lain yang dikelola oleh masyarakat secara tradisional. Katanya.

Women RFBH, tenaga kerja khusus yang diproduksi oleh wanita Indonesia, bertujuan untuk mendukung pengusaha dalam implementasi berbagai kebijakan kehutanan yang dikendalikan berdasarkan undang -undang CIPTA. Kebijakan ini tidak hanya terbatas pada kayu untuk mengoptimalkan sumber daya hutan.

Metode penguatan menggunakan teknologi berkelanjutan diusulkan sebagai solusi utama untuk meningkatkan efisiensi tanah. Kadin RFBH juga meminta pengusaha untuk mengadopsi model pengelolaan hutan berkelanjutan seperti kehutanan pertanian, Silvopastura dan Silvofishi.

“Selain merencanakan tanaman energi dan tanaman kayu seperti kehutanan pertanian, palem dan pongamia, ini memungkinkan barang -barang tinggi seperti kopi, kakao, vanila dan tanaman dasar. Metode ini memperhatikan kompatibilitas tanah dan lingkungan.”

Silvopastura dianggap memiliki potensi untuk mendukung keamanan pangan dengan mengembangkan hewan hutan. Menurut data Central Statistics Agency (BPS), impor daging Indonesia pada tahun 2024 mencapai 5,87 triliun rp.

“Kita dapat mengurangi harapan impor daging di tanah saat ini untuk Silvopastura,” katanya.

Kadin RFBH, lebih dari 30 juta hektar kawasan hutan (PBPH) mencoba menggunakan sekitar 600 perusahaan sarjana dan 1,3 juta keluarga, termasuk 8 juta hektar hutan masyarakat, katanya. Potensi ini diyakini memperkuat keamanan pangan dan energi nasional tanpa mengorbankan hutan jika digunakan dengan baik.

Otoritas menjelaskan bahwa jika kawasan hutan dikelola dengan baik ke arah Kementerian Kehutanan, sektor hutan dapat memberikan kontribusi penting untuk pertumbuhan ekonomi, mengurangi impor dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan, dan janji Indonesia terhadap target emisi nol bersih dan pembangunan hijau yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *