JAKARTA (Antara) -DPRD DPRD DKIARTA DPRD Anggota Andri Santos mengatakan Tarifa telah memasang Pams Jaya, masih tersedia untuk penduduk bawah kelas bawah atau low -entrances (MBR) alih -alih membeli udara udara.
“Tarif yang dirilis oleh Jaja tentu saja jauh lebih murah daripada pembelian kaleng air atau gerobak,” kata Andri di Jakarta pada hari Selasa.
Andri mengatakan bahwa meskipun tarif air lebih murah, DKI Jakarta Bumd harus terus meningkatkan layanan pelanggan. Termasuk juga memperhatikan aspek ekonomi dari laba.
Dia menyatakan bahwa langkah -langkah penyesuaian tarif yang diadopsi oleh masyarakat regional cocok untuk 100 % dari layanan air yang disiapkan, yang akan dicakup pada tahun 2030.
Selain itu, 17 tahun terakhir Jaja belum melakukan penyesuaian tarif. “Perusahaan tidak dapat meninggalkan partai dagang, tetapi juga harus lebih suka layanan sebagai kaki pemerintah provinsi DKI Jakarta,” katanya.
Direktur Pama Jai Arif Navrudin menyatakan bahwa pertimbangan yang cermat diperhitungkan sehubungan dengan penyesuaian tarif baru. Selain itu, tingkat air minum di Jakarta tetap sama dalam 17 tahun terakhir.
Telah ditemukan bahwa biaya untuk memenuhi kebutuhan air minum masih meningkat. Kementerian Internal Urusan (Kemendagri) telah menetapkan kebutuhan air minum standar untuk keluarga 10 meter kubik (M3) per bulan.
“Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air bijak dengan konsumsi 10 meter kubik, maka tidak ada perubahan tarif yang dirasakan pelanggan,” katanya.
Perumda, yang dimiliki oleh pemerintah DKI Jakarta, yang menyajikan air bersih, mengumumkan tarif baru berdasarkan DKI Jakararte Gobare Decree Note 730 dari tahun 2024 tentang air minum untuk air pasokan air. Penggunaan tarif baru telah berlaku sejak Januari 2025 dan muncul pada Februari 2025.
Meningkatkan tarif air menerima keuntungan dan kekurangan di masyarakat, terutama penduduk yang tinggal di apartemen dan apartemen, karena peningkatan yang mereka rasakan mencapai 71,3 persen.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa perhitungan yang digunakan oleh Jaja diterapkan pada harga progresif, karena pelanggan di apartemen atau apartemen menggunakan penghitung utama untuk membuat penggunaan langsung melebihi batas atas yang terpasang.
Leave a Reply