Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kekurangan air bersih, warga Pengadegan cuci piring dengan air banjir

Jakarta (Antara) -sebuah penduduk Pengadan, Pancoran, Jakarta Selatan adalah hidangan banjir menggunakan banjir karena kekurangan air bersih setelah bencana.

“Jika lumpur tidak dibersihkan, itu akan melekat pada barang. Kami membersihkannya dengan dua busa,” seorang warga bernama ETI mengatakan kepada wartawan di Jakarta pada hari Rabu.

Menurutnya, tidak ada masalah dari mana air berasal, sampai pakan di rumahnya setelah banjir bebas dari lumpur lengket.

Dia mengakui bahwa dia kesulitan mengambil air bersih sejak banjir tiba, jadi dia harus pergi ke rumah tetangga untuk mandi.

“Jika saya pergi ke kamar mandi, saya pergi ke rumah tetangga yang tidak terpengaruh,” katanya.

Dia juga percaya bahwa banjir kali ini tidak seserius banjir pada tahun 2020, yang lebih tinggi untuk mencapai dua meter.

Penduduk lain, Kartini, mengakui bahwa ia tidak memiliki air minum, meskipun ia banyak minum selama sebulan selama puasa.

“Hanya diberikan air kaca saja, jika dapat diberikan lebih banyak, karena itu benar jika diperbaiki, jadi itu harus makan siang dan terbuka,” kata Kartini.

Sekarang Cartini dan keluarganya mengungsi di pancoran gor ketika mereka menunggu rumahnya di puncak banjir.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemerintah Kota Jakarta Selatan) memobilisasi dua pompa seluler (portabel) untuk banjir di daerah Pengadsegan, Pancoran, ke Sungai Ciliwung.

Kapasitas setiap pompa adalah 250 meter kubik (M3) dan 500 m3. Kemudian para pejabat SDA yang dikerahkan adalah empat staf dan dua asisten.

Badan Diskriminasi Regional DKI (BPBD) mencatat dari Rabu hingga 14.00 WIB adalah 4 pilar lingkungan (RT) di Pengadegan, Jakarta Selatan, yang dibanjiri pada ketinggian 150 inci (cm) karena luapan air sungai Ciliwung.

Sementara itu, DKI BPBD juga telah dibanjiri di Jakarta sebanyak 30 RT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *