JAKARTA (Antara) – Pemerintah daerah DKI Jakarta (Pemprov) prioritas memperlakukan lokasi stek garam selama operasi modifikasi cuaca (OMC) di barat, utara -barat laut, dan barat jacked.
Ketua agen manajemen bencana DKI Jakart (BPBD) Michael Sitanggang mengatakan bahwa lokasi itu dipilih karena itu adalah awan yang tumbuh yang dapat menyebabkan hujan lebat.
“Awan tumbuh, kami memantau selama empat hari terakhir di bagian barat, barat -barat dan barat -barat Jakarta, jadi dalam empat hari terakhir prioritas kami dipertimbangkan,” kata “renovasi cuaca” di Jakarta pada hari Rabu.
OMC dilakukan dengan menanam natrium klorida (NaCl/garam) atau menanam awan untuk mengurangi intensitas curah hujan di daerah ini. Lokasi penaburan juga dapat berubah tergantung di mana awan tumbuh.
Renovasi cuaca ini dilakukan oleh bandara Halim Perdan House di Jakarta Timur dari hari Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, jadi ia berharap upaya ini akan meminimalkan potensi hujan atau potensi banjir yang terjadi di Jakarta.
“Kami akan pindah (OMC) selama enam hari, dari 1 Februari hingga 6 Februari, yaitu membantu terutama mereka yang tinggal dan melakukan tindakan di Jakarta untuk meminimalkan potensi hujan atau potensi banjir,” kata Michael.
Sabtu lalu (1/2) empat jenis penerbangan dilakukan, dengan masing -masing jenis penerbangan dengan harga 800 pon NaCl.
Ngomong -ngomong, penyortiran penerbangan 4 -speed dihabiskan £ 3.200.
“DKI Jakarta OMC berhasil mengurangi hujan sebesar 50-60 persen dari perkiraan yang dikeluarkan oleh BMKG sebelum melakukan proses penaburan di cloud,” kata Michael.
OMC adalah upaya untuk menciptakan rekayasa cuaca, yang bertujuan untuk mengurangi potensi pertumbuhan awan, yang menyebabkan hujan lebat atau awan hujan selama kondisi kekeringan. Pemerintah daerah DKI sebelumnya telah melakukan tiga level OMC pada 7-9 Desember 2024, kemudian fase kedua pada 13-16 Desember 2024 dan fase ketiga pada 25-31 Desember 2024.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa operasi ini dapat mengurangi intensitas curah hujan hingga 67 persen, sehingga mengurangi risiko banjir dan banjir di Jakarta.
Leave a Reply