Jakakarta (Antara) – Menteri Kerja Publik (PU) Dodi Hanggodo menjamin bahwa pengembangan infrastruktur akan berlanjut di tengah efisiensi, dan tahun ini untuk mendukung pengembalian dan mobilitas Lebararan.
“Meskipun anggaran masih sedang dibahas, misalnya, kami masih berada di jalan, kami juga bekerja di jembatan Pekalonan kemarin,” kata Menteri Urusan Publik, yang merupakan pernyataan resmi di Jakacakarta pada hari Kamis.
Sebelumnya, di Jakakarta, Rabu (12/2), Komite Parlemen Indonesia mengkonfirmasi efektivitas biaya dalam pelaksanaan Kementerian Urusan Publik pada tahun 2025 sesuai dengan pengajaran presiden tahun 2025 pada 24 Januari 2025.
Tujuan Pengembangan Infrastruktur Di bidang pekerjaan publik, setelah efektivitas anggaran Kementerian/Lembaga, RP10,70 triliun, RP12,48 triliun, CIPTA karya RP3,78 triliun dan infrastruktur strategis RP1.16 triliun.
Kegiatan Kementerian Prioritas untuk Urusan Publik tahun 2025 mencakup pembangunan Bendungan Guhenalala di Bupati Guiza, Provinsi Sulaus Selatan dan pembangunan 450 hektar area irigasi dan rehabilitasi.
Selain itu, bidang jalan dan jembatan dengan kegiatan prioritas, seperti pembangunan jalan nasional sebesar 63 kilometer dan mempertahankan jalan 342 kilometer.
Selain itu, konstruksi/penggandaan jembatan di sepanjang 1.039 meter dan uji coba/keluar 242 meter ke provinsi Bitun berada di bagian bawah Bitung.
Kemudian, Lapangan Cipta Karya, omong -omong, untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem pasokan air spam, yang memiliki 750 liter/detik, pengelolaan air limbah mencakup 2.000 keluarga dan pengelolaan limbah dalam 700 keluarga.
Kegiatan prioritas lainnya adalah pembangunan infrastruktur strategis, termasuk hasil cepat Madrasach (PTC) sebagai 85 unit, rehabilitasi/pembaruan 11 unit lembaga ekonomi, rehabilitasi/perbaikan pasar, pembangunan 2 unit infrastruktur olahraga dan 4 unit infrastruktur lainnya.
Leave a Reply