JAKARTA (Antara) – Lusinan penduduk siap mengantri selama berjam -jam untuk mendapatkan 3 pon (kg) oleh agen resmi wilayah Gandaria Selatan, Kylandak, Jakarta Selatan, Selasa.
“Saya mendapat informasi dari 09.30 Wib dan saya sedang online untuk waktu yang lama,” kata Ivan kepada wartawan Jakarta Selasa.
Ivan mengatakan bahwa dia sedang berjuang untuk mendapatkan propane dari seminggu yang lalu atau hanya selama perayaan Hari Tahun Baru.
Dia berpendapat bahwa dia sedang mencari tempat di mana ada ruang penjualan, karena perlu diperdagangkan setiap hari dengan ikan lele.
Selain itu, pada hari Senin (3/2) ia tidak menerima protein dari pertamina di pompa bensin di dekat rumahnya.
“Kemarin aku tidak bisa pergi ke pompa bensin,” katanya.
Sementara itu, penduduk lain, pedagang Siomay juga mengatakan, Julia bahwa ada juga kesulitan dalam mendapatkan 3 kg propan.
Julia menyarankan bahwa target akan tepat di target, pengumpulan data diperlukan. Salah satunya memberikan peta mereka yang membutuhkannya untuk keadilan.
“Saya hanya ingin memberikan kartu yang tepat di gawang,” kata Julia.
Di agen resmi Wilayah Gandaria Selatan, seorang penduduk diizinkan membeli roller alat peraga dengan harga RP.
Kepala angkatan kerja, transfer dan energi (disnakertransgi) meminta DKI Jakarta Hari Nugroo kepada publik tanpa “membeli pound” yang terkait dengan kekurangan minyak cair (LPG/LPG) 3 pound di Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan pertamina dengan kantor perusahaan mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menstabilkan keberadaan 3 kg protein.
Pemerintah telah memulai implementasi kebijakan penjualan LPG 3 kg melalui dasar, efektif 1 Februari 2025.
Kebijakan ini sedang diimplementasikan karena harga eceran berbeda, antara RP22 mil dan RP25 mil per pipa, karena pengawasan ritel tidak berada di bawah kekuatan tutupan di area minyak dan gas.
Leave a Reply