Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

RI siap bantu negara ASEAN yang belum siap terapkan DEFA tahun ini

Jakarta (Antara) – Indonesia akan membantu negara -negara ASEAN yang tidak sepenuhnya siap untuk mengimplementasikan Perjanjian Struktur Ekonomi Digital (DEFA) tahun ini.

Wakil Presiden Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional dari Kementerian Ekonomi yang diungkapkan oleh EDI PI Pambudi, ini karena fakta bahwa pada pertemuan ke -24 Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN di Laos, tahun lalu, ada negara -negara yang mengklaim bahwa mereka tidak siap untuk menerapkan AFA pada tahun 2025.

Oleh karena itu, Indonesia akan membantu menyediakan program pelatihan (pelatihan) untuk memastikan bahwa semua negara ASEAN dapat memahami dan mengimplementasikan INDD sesuai dengan potensi masing -masing.

“Untuk mengusulkan Indonesia dan jika kita berbagi dua bagian.

Indonesia juga mendorong penggunaan dorongan saat ini, percaya bahwa banyak tempat di luar ASEAN tertarik untuk menciptakan kerja sama dengan DEFA.

Agar defuse diterapkan dengan baik, EDI mengevaluasi kebutuhan untuk menyelaraskan prinsip -prinsip antara anggota. Karena jika masing -masing negara bergerak sendiri, ia dalam bahaya menyebabkan ketidakseimbangan dalam mengintegrasikan ekonomi digital ke wilayah ASEAN nanti.

Namun, EDI enggan menyebutkan negara tertentu yang tidak siap, tetapi menekankan bahwa negara -negara dengan ekonomi primer berbasis komoditas cenderung menghadapi tantangan yang lebih besar dalam digitalisasi.

“Ya, kita tahu bahwa ada negara -negara yang benar -benar lebih lambat (lambat) karena mereka lebih didasarkan pada barang -barang utama. Sekarang, ketika mereka memasuki pemindaian, mereka perlu beradaptasi,” jelasnya.

Itu juga terus mentransmisikan negara untuk tidak khawatir karena proses negosiasi antara anggota ASEAN selalu dapat diselesaikan dengan benar.

“Tapi kami selalu menyarankan kami untuk tidak khawatir, karena itu lezat dalam semua negosiasi, negosiasi dapat diselesaikan dengan persaudaraan dan saudara perempuan.

Sebelumnya, pada pertemuan ke -24 Dewan ASEAN (Dewan MEA) pada 7 Oktober 2024, Koordinasi Menteri Ekonomi Airlangga Hartarto menggarisbawahi pentingnya mempercepat penyelesaian negosiasi jaksa penuntut.

DEFA mencakup berbagai aspek digitalisasi, seperti bakat digital, identitas digital, keamanan cyber, daur ulang dan penyelamatan, infrastruktur dan interoperabilitas ASEAN.

Dengan implementasi DEFA, promosi keuangan digital Indonesia, yang meningkat 4 kali pada tahun 2030, mencapai $ 210 dalam $ 360 miliar dolar.

Pembayaran digital juga diperkirakan 2,5 kali pada tahun 2030, mencapai $ 760 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *