Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menkop upayakan peningkatan anggota koperasi meski efisiensi anggaran

Jakarta (Antara) – Menteri Koperasi (Menkap), menjadi Ari Setiyadi mengatakan bahwa partai tersebut telah mencari peningkatan kerja sama meskipun kebijakan efisiensi anggaran.

ARY dalam pekerjaan Komisi Perwakilan Jakarta, mengatakan bahwa saat ini 29,8 juta orang Indonesia adalah anggota koperasi.

“Jadi, ini masih jauh. Dan kami setidaknya ditujukan setidaknya untuk menggandakan atau 60 juta orang Indonesia telah lama ditujukan untuk menjadi anggota koperasi,” katanya.

Dia mengatakan bahwa di Indonesia saat ini dicatat oleh 132.000 koperasi, dia mengatakan perlu dukungan. Ini juga harus dilakukan untuk meningkatkan anggota koperasi.

“Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Selain itu, kami ingin mengurus kementerian koperasi, ada 132 ribu koperasi, yang pasti akan membutuhkan lebih banyak dukungan,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa ada digitalisasi pertama dan konsolidasi koperasi untuk mengimplementasikan tiga proyek besar dalam mendukung pengembangan koperasi di Indonesia.

“Ada dua solusi untuk masalah kerja sama yang berbeda karena kita tahu bahwa kita harus menyelesaikan publik tentang KSP-KPS,” katanya.

Yang ketiga adalah bagaimana meningkatkan jumlah bisnis koperasi dalam total produk domestik nasional (PDB), yang saat ini hanya 1,07 persen.

“Dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bisnis,” katanya.

Namun, mereka tidak disebutkan secara rinci bahwa mereka dapat mencapai tujuan meningkatkan 60 juta anggota koperasi pada tahun itu. Namun, ia menekankan bahwa itu akan dicapai dalam waktu singkat.

“Ya, itu cepat. Ini penting selama bertahun -tahun. Ukurannya adalah 29,8 juta orang adalah anggota dari 60 juta kerja sama,” katanya.

Dalam hal ini, Kementerian Koperasi (KEMENKOP) RP 155.826.534.000 dari tahun 2025 telah mencapai efisiensi anggaran Rp 473.310.018.000.

“Total plafon Kementerian Koperasi adalah tahun 2025, berasal dari Rp473.310.018.000 hingga Rp317.483.484.000. Dari anggaran semula, efisiensi adalah Rp155.826.534.000.”

Efisiensi anggaran menunjukkan biaya perjalanan resmi, penggunaan rapat, biaya ATK, biaya konsinyasi (transmisi) dan biaya untuk pengumpulan barang dan jasa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *