Jakarta (Antara) – Pelatih Indonesia dari tim bola basket Johannis Winar (Ahang) mengatakan. Asia Piala 2025 Windows 3 Kualifikasi.
Menurutnya, Australia Abraham Damar Grahita (Bram) dan teman -temannya harus mengakui keunggulan tuan rumah, yang membom pertahanan Gaurud segera dari awal dalam permainan di stadion olahraga regional di Gippsland.
“Mereka memaksa kami untuk bermain di luar ritme para pemain,” kata pria itu, yang sering memanggil pelatih Ahang pada konferensi pers setelah pertandingan.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia, yang terletak di tempat ke -75 di FIBA, tidak dapat mengembangkan permainan, jadi itu menjadi sebulan dalam sebulan.
Selain itu, para pemain bersaing keluar dari ritme permainan, yang sudah siap sehingga kekuatan tidak dapat mengurangi lawan yang sangat baik dari semua aspek.
“Kami tidak dapat berurusan dengan fisik dan agresivitas Australia,” kata pria itu, yang juga pelatih Pelity Jay Jakarta.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa anggota dewan pelatih memiliki pengetahuan tentang kekuatan musuh.
Australia memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan permainan yang bergantung pada surplus fisik.
Dokumentasi tim bola basket nasional Indonesia, yang mewakili kualifikasi Windows 3 Piala Asia FIBA antara/-DPP-Perbasi dalam permainan, dibuka dengan poin penembak tiga poin Muhamad Aright. Ini tentang mengurangi poin di belakang tuan rumah menjadi 3-4 jika 4 menit tinggal 54 detik di kuartal pertama.
Setelah titik ini, kelompok Garuda harus mencapai masalah lagi. Sebaliknya, ketukan titik Australia terus mengalir sangat banyak.
Indonesia hanya dapat menghemat angka lebih lanjut jika tetap 27 detik pada kuartal pertama Lester Prosper, sehingga skor ditutup dengan posisi 22-4 untuk keunggulan Australia.
Permainan Indonesia mulai hidup di kuarter kedua dan mulai hidup. Prosper membuka koleksi poin Indonesia dengan dua poin. Poin segera bereaksi terhadap tembakan dua poin boomer.
Pada kuartal ini, Indonesia menghemat 18 poin, sedangkan tuan rumah mencetak 28 poin. Jumlah poin 50-22 dicatat hingga babak pertama, yang merupakan keuntungan dari tim peluang Jacob.
Pada kuartal ketiga, Indonesia membuka koleksi poin lebih dari dua poin dari Power Forward/Center Prago Bandung, Pandu Wiguna. Pada titik ini, lada Eliáš seharusnya bereaksi terhadap dua poin.
Pada akhir kuartal, Julian Chalias memberikan kontribusi terakhir ke Lacia. Acara ini dijawab Benjamin Grisci, sehingga kuartal ditutup dengan keuntungan dari tim negara bagian 77-39 Kanguru.
Di kuartal yang menentukan atau keempat, Yudha Saputera dan teman -temannya berhasil menambahkan 19 poin. Tapi lawannya tidak ingin kalah karena dia bisa mencetak 32 poin, jadi pertandingannya 109-58.
Lester Prosper Center menyumbang paling banyak untuk Garady dengan mencapai poin ganda ganda ganda ganda, 14 rebound dan enam assist. Yudha Saputera menyaksikan 14 poin, dua rebound dan dua assist.
Elijah Pepper dari Australia adalah poin terbanyak untuk timnya, yaitu 18 poin, lima rebound dan empat assist. Lalu ada Emmet Adair dan siapa Okwera, yang masing -masing menerbitkan 15 poin.
Hasil permainan mendorong Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya karena dia belum pernah menang dalam lima pertandingan.
Skuad Pelatih Ahang berada di urutan keempat di Kualifikasi Grup A. FIBA Asia Cup 2025 dari Grup A.
Meskipun kesempatan ini ditutup untuk babak berikutnya, The Red dan tahu pada hari Minggu, 23 Februari, pertandingan melawan Korea Selatan di arena Indonesia di Jakarta.
Leave a Reply