JAKARTA (Antara) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengatakan Ariotedjo menekankan bahwa penangguhan sementara Pusat Latihan Nasional (PATNA), beberapa lembaga olahraga, bukan disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran, tetapi bagian dari penilaian tahunan.
“Ini tidak benar,” kata Antara ketika dikonfirmasi pada Selasa malam, menanggapi pertanyaan bahwa Patna terganggu karena efisiensi anggaran.
Said menjelaskan bahwa kalender PATNAS 2024 di semua olahraga berakhir pada 31 Januari. Penilaian rutin dilakukan pada akhir Januari, yang menyebabkan istirahat sebelum Perthna dilanjutkan sesuai dengan kebutuhan dan hasil evaluasi.
“Penilaian keseluruhan hari ini diadakan pada tanggal 31 Januari 2025. Dalam proses ini, ada interval waktu pada bulan Februari 2025 sebelum pelatihan nasional dilanjutkan,” kata.
Mengatakan juga mengungkapkan bahwa akan ada penyesuaian prioritas dalam program pelatihan nasional berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan.
“Fokus kami saat ini adalah pada persiapan untuk 2025 Marine Games pada bulan Desember sebagai acara terdekat dan, dalam persiapan untuk 2026 Asian Games, Olimpiade 2028 dan Olimpiade di semua acara,” katanya.
34 -tahun -yang juga menekankan bahwa kementerian yang dipimpinnya berkomitmen untuk memastikan bahwa kesiapan atlet dan pelatih tetap ideal.
“Kami berkomitmen pada fakta bahwa setiap langkah tidak akan mengganggu kesiapan atlet dan pelatih untuk mendukung pencapaian olahraga nasional dengan strategi yang lebih sasaran dan efektif,” kata.
Sebelumnya, semua Dewan Eksekutif Asosiasi Atletik Indonesia (PB PASI) mengatakan atlet yang diajukan ke pusat pelatihan atletik Pangalengan (PPAP) di Pangalengan, Jawa Barat, diwakili karena kebijakan efisiensi anggaran.
“Pada tanggal 31 Januari 2025, atlet diduga dikirim ke rumah berdasarkan efisiensi anggaran,” kata seorang anggota Komisi Hubungan Masyarakat Singgi Widiyastono Singgih Singgih Widyastono (PB PAS).
Leave a Reply