Jakarta-Bureau Parlemen Parlemen (BKSAP) sejalan dengan Parlemen Uni Eropa untuk membahas percepatan kemitraan ekonomi terintegrasi dari Uni Eropa-Eropa).
Selama perjalanan, Wakil Presiden BKSAP Ravindra Airlangga mengatakan perwakilan DPR dan Komisi Perdagangan Internasional Uni Eropa sepakat untuk mempromosikan percepatan IEU-CPA.
Saat ini, 80% dari negosiasi IEU -EPA dari perjanjian tersebut
“Jika perjanjian selesai dalam nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa, yang diharapkan menjadi $ 2 miliar,” kata Ravendra dalam pernyataan Jakarta pada hari Selasa.
Ravindra menambahkan bahwa selain diskusi mendesak tentang perjanjian IEU -EPA, delegasi BKSAP juga berbicara tentang kebijakan keceriaan UE dengan perwakilan Parlemen Eropa.
Dia menekankan bahwa pertemuan dengan perwakilan UE sangat penting untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar berkelanjutan (SAF) di sektor transportasi udara.
“Kami ingin bahan bakar biologis asam lemak palem Indonesia (PFAD) diakui sebagai bahan baku berkelanjutan untuk pasar penerbangan Eropa,” katanya.
Wakil Presiden BKSAP mengatakan bahwa Indonesia PFAD penting karena Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) menyadari bahwa bahan baku ini sejalan dengan standar SAF.
Selain masalah IEU -EPA dan PFAD, pertemuan BKSAP dengan Parlemen Uni Eropa juga menggambarkan pentingnya ASEAN dalam stabilitas regional.
Ini disebutkan ketika delegasi BKSAP bertemu dengan Ketua Komite Internasional Parlemen Eropa David McAllister dan Presiden Hubungan Bekes ASEAN BEKES.
“Mereka juga mengkonfirmasi komitmen ‘Ketertiban menurut aturan’ dalam hubungan internasional, termasuk suspensi tepi laut yang terkait dengan ‘sembilan keberuntungan’, yang harus diselesaikan melalui mekanisme UNCLOS.
Selain itu, Ravindra menambahkan bahwa operasi menurut pertemuan itu dibahas pada akhir krisis Burma.
“Delegasi Indonesia dan Uni Eropa menunjukkan keyakinan bahwa proses ini dapat dilanjutkan dengan lancar,” kata Ravendra.
Dia mengakui bahwa pertemuan BKSAP dengan Parlemen Uni Eropa berakhir dengan diskusi Prosesi Indonesia (OECD) dan Wakil Presiden Martin Mu Sonic.
Dia menekankan: “Pertemuan ini mencerminkan penentuan kuat Indonesia dan Uni Eropa untuk memperkuat kerja sama antara daerah strategis dalam manfaat timbal balik.”
Leave a Reply