Badung (Antara) – Bali di Bali, masalah pengumpulan sampah disajikan kepada pengumpulan sampah untuk mengatasi masalah sampah di tur pesisir.
Penggunaan inovasi ini dipindahkan langsung ke hari -hari Samudra Bali pada masa Samudra Balis pada hari -hari Samudra Bali pada hari -hari Samudra Bali, Larangan Hari Laut.
“Kami mencoba berinovasi, Ponton sekarang pindah ke danau, tetapi kemudian di Bali digunakan di sungai, karena ponton ini tidak besar,” katanya.
Jenderal Brigade Wahn mengatakan bahwa sampah, yang berasal dari sungai, dapat menghadap ke pantai, serta sampah laut tidak mencapai pantai.
Disajikan pada tahun 2024, inovasi yang baru -baru ini diproduksi di Indonesia diadakan di Bali International Forum, di mana harapan forum dapat merangkul sponsor dan membuat jembatan ceri.
“Kemarin, kami (Forum Tentara dan Lautan Bali) mengatakan bahwa itu akan terpengaruh di akhir forum, tetapi kami siap menghasilkan 100 poin untuk Bali, karena itu memesan, ini tidak berbicara tentang bisnis tetapi lebih buruk untuk air.
Gadicenad menjelaskan bahwa jika perahu ponton ditempatkan di pantai, alat ini dapat menampung 400 kilogram limbah dalam satu jam.
Melalui model transmisi ini, kapal panjang 600 cm akan dikirim ke masing -masing air, sampah akan dikirim ke kapal dan disimpan di kamar mandi, di mana truk akan kembali ke tanah setelah kamar mandi.
Melihat masalah limbah kompleks di Bali, jenderal Brigade Vahu menganggap bahwa banyak perahu dari sampah laut dan sungai harus dibersihkan.
Pembukaan Bali Ocean Days 2025 Membahas Konferensi di Badung Badung, Bali, Baldun, Baldug, Balid, Balit (2/07/2025). (Antara / Ni Putri Mulianii) Co. Pendiri Bali Ocean Days Pikip Philippe Kerja sama yang sebenarnya dengan Angkatan Darat pertama kali dibuat setelah forum tahun lalu yang berfokus pada misi dan misi misi.
Dari tahun ini, forum ini ditujukan untuk memproduksi ratusan kapal Ponto Indonesia untuk mencegah limbah mengakses pantai karena kami telah mencapai laut.
“Pada tahun 2025 kami fokus pada pengembangan inovasi ponton, 2024 publikasi publikasi pertama, kami akan bekerja sama dengan Tentara Kapal Ponto di seluruh Indonesia, terutama di Bali,” katanya.
Pascal mengatakan bahwa sehubungan dengan perlindungan laut, ia dapat belajar dari negara -negara dunia, terutama di Eropa Barat, seperti di Prancis, dan menghadiri masa Samudra Bali.
Pertemuan tahunan ini akan merangsang ekonomi biru yang inklusif dan stabil dari lingkungannya di Indonesia untuk memperkuat teknologi biru dan solusi laut yang berkelanjutan, yang memberikan kepentingan bagi enam pertahanan laut dan topik pembangunan berkelanjutan.
Leave a Reply