Pengamat Antara -monetik Ibrahim Asssuabi mengatakan sinyal reservoir federal (FED) memengaruhi penguatan rupiah, yang memiliki beberapa niat untuk mengurangi suku bunga dalam waktu dekat.
“Powell semakin meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga. suku bunga.
Sementara itu, investor mengatakan Presiden AS Donald Trump masih ada di AS (AS) (AS), yang diharapkan mendukung inflasi dan beban pertumbuhan ekonomi selama beberapa bulan ke depan. Menurutnya, Trump disarankan untuk mengklaim lebih banyak tarif.
Demikian pula, masa depan Doo Financial Lukman Leong Currency Analyst percaya bahwa Rupiah tidak mengubah harapan tingkat bunga yang diberi makan setelah Tato Powell.
“Rupiah diperkirakan akan diperkuat terhadap dolar AS yang direvisi pidato tadi malam, yang luar biasa, tetapi perkiraan untuk tingkat bunga Fed tidak berubah, yang diperkirakan turun menjadi sekitar 35bps sekitar 35bps.) Pada akhir tahun ( poin dasar) katanya.
Diumumkan bahwa Powell mengulangi pernyataan yang sama seperti sebelumnya, terkait dengan masalah kebijakan tarif AS, dan ekonomi AS masih kuat, dan karyawan AS dipertahankan dengan tegas.
Pernyataan Powell memberi Rupia perasaan positif, tetapi tidak banyak. Hal ini disebabkan oleh risiko balas dendam yang tinggi dengan kebijakan tarif Trump 25 %untuk baja.
Selama tenggat waktu Jakarta pada hari Rabu, nilai tukar Rupiah telah memperkuat Rp16.376 dengan hingga 8 poin per dolar AS atau 0,05 %dari Rp16.384 sebelum dolar AS.
Hari ini, rasio tario dolar Jaktabank Bank Indonesia (Jisdor) telah diperkuat hingga Rp16.364 per dolar AS hingga Rp16.380 dolar sebelum -US.
Leave a Reply