Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Permintaan rumah naik 21 persen berkat pengembangan transportasi

JAKARTA (Antara) – Platform pembelian dan penjualan Pinhome dan penyewaan mencatat bahwa pembelian perumahan meningkat menjadi 21 % di berbagai daerah dengan pengembangan infrastruktur transportasi besar -besaran.

Berdasarkan laporan tentang real estat perumahan di Indonesia, kuartal ketiga 2024 menerbitkan Pinhome, pembangunan fasilitas transportasi adalah kekuatan pendorong utama untuk pertumbuhan dan pengembangan pasar real estat di berbagai wilayah Indonesia.

“Perkembangan besar -besaran infrastruktur di Indonesia telah membuka akses dan meningkatkan konektivitas antar daerah, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan pasar real estat,” kata CEO dan pendiri Pinhome Dara dalam pernyataannya di Jakarta.

Dia mengatakan bahwa pertumbuhan pasar real estat telah meningkat di daerah Jawa, Bali, Lampung dan Kalimantan Timur dengan pembangunan Solo-Gyogya Toll Road, Proyek Bali LT dan pengembangan modal nusantari. (IKN) Itu adalah faktor penentu yang penting.

Pengembangan infrastruktur juga telah meningkatkan pertumbuhan keseluruhan rumah baru, seperti Regency Sindojo, yang meningkat lebih dari tiga kali dan Kabupaten Tangerang, yang meningkat sebesar 34 %.

Ini didorong oleh pembangunan jembatan DJUAND di Sindoarjo dan di Kamal-Lucnaga-Rajeg-Balaraja (Kataraja) tol di Kabupaten Tangerang.

Selain pembelian dan penjualan real estat Daya, ia menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur juga mempengaruhi sewa, seperti pembangunan LRT, yang mendukung permintaan perumahan di Jakarta utara dan Jakarta Timur, yang telah melakukan proyek tersebut Jakarta fase 1b lrt a dan dan lrt.

Selain pengaruh infrastruktur, partai yang diterbitkan juga mengungkapkan bahwa pinjaman perumahan (CPR) dan kepemilikan apartemen (KPA) mencatat 9 %pada kuartal ketiga 2024.

Pembiayaan real estat berbasis Syariah juga tumbuh sebesar 13 %, dengan dua kali selama gelombang dalam skema 15 tahun, sementara CPR mengambil positif 26 %.

Dayu mengatakan bahwa permintaan real estat di wilayah pinggiran kota meningkat sebesar 85 % dari transaksi pembiayaan real estat di Appodetab dari wilayah pinggiran kota.

Ini menunjukkan bahwa peningkatan transmisi koneksi antar daerah dapat mendukung permintaan real estat di bidang buffer.

“Inventaris untuk penjualan rumah lebih lanjut juga tumbuh secara signifikan. Pertumbuhan keseluruhan di Indonesia dalam penjualan berikutnya mencapai 33 %pada kuartal ketiga dari 2024. Jenis, ”tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *